Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
WHO Sindir DK PBB: Rakyat Gaza Butuh Tindakan, Bukan Hanya Kata-kata
28 Desember 2023 12:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya, WHO mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB selaku pihak yang bertugas menjaga keamanan dan perdamaian dunia untuk sungguh-sungguh mengimplementasikan resolusi yang pada pekan lalu telah disepakati, bukan hanya sekadar berkata-kata.
Dikutip dari AFP, seruan tersebut disampaikan Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu (27/12). Dalam pernyataan resmi, WHO menyambut baik resolusi DK PBB yang menyerukan pengiriman bantuan kemanusiaan secara aman dan tanpa hambatan dalam skala besar — tetapi tidak menyerukan dihentikannya pertempuran segera.
Tedros mengungkapkan, pengadopsian resolusi tersebut memang tampak memberikan harapan akan adanya peningkatan pengiriman bantuan kemanusiaan di Gaza. "Namun, berdasarkan laporan saksi mata WHO di lapangan, resolusi ini secara tragis belum memberikan dampak apa-apa," ujar Tedros.
ADVERTISEMENT
"Apa yang sangat kita butuhkan saat ini adalah gencatan senjata untuk menghindarkan warga sipil dari kekerasan lebih lanjut dan memulai jalan panjang menuju rekonstruksi dan perdamaian," tambahnya.
Seruan yang sama kembali digaungkan Tedros melalui postingannya di platform X pada Kamis (28/12). "Anggota Dewan Keamanan PBB harus segera mewujudkan resolusi mereka baru-baru ini-untuk menciptakan jeda dalam permusuhan, dan koridor kemanusiaan-menjadi kenyataan di Gaza," tulis Tedros.
"Tindakan, bukan kata-kata, adalah yang dibutuhkan masyarakat Gaza saat ini. Di atas segalanya, mereka membutuhkan gencatan senjata SEKARANG!" sambung dia.
Lebih lanjut, Tedros mengungkapkan bahwa stafnya yang berada di Jalur Gaza terus mengalami kesulitan dalam menjalankan misi-misi di berbagai daerah. Setiap kendaraan iring-iringan WHO melintas, warga yang kelaparan kembali menghentikan mereka dengan harapan dapat mendapatkan makanan.
ADVERTISEMENT
Padahal, pada saat yang sama, staf WHO kala itu sedang dalam misi membawa kebutuhan medis untuk para pasien yang meregang nyawa di sejumlah rumah sakit tersisa di Gaza.
"Kemampuan WHO untuk memasok obat-obatan, pasokan medis, dan bahan bakar ke rumah sakit semakin terkendala oleh kelaparan dan keputusasaan orang-orang dalam perjalanan menuju, dan di dalam, rumah sakit yang kami jangkau," ungkap Tedros.
"Keselamatan staf kami dan kelangsungan operasi bergantung pada lebih banyak makanan yang tiba di seluruh Gaza, dengan segera," tambahnya.
Hari demi hari, kata Tedros, kebutuhan warga Gaza yang terkena dampak perang terus meningkat. Ancaman bahaya, kesehatan yang buruk, kelaparan, dehidrasi, kurangnya tempat tinggal — semua itu seharusnya tidak menjadi hal yang biasa bagi jutaan orang.
ADVERTISEMENT
"Namun sayangnya, hal itu terjadi," tutur Tedros.