WHO: Varian Delta Paling Mengkhawatirkan meski Corona Mu Muncul

8 September 2021 10:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi memberi sambutan saat tinjau vaksinasi pelajar dan santri di SMA Beber, Cirebon, Jawa Barat. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi memberi sambutan saat tinjau vaksinasi pelajar dan santri di SMA Beber, Cirebon, Jawa Barat. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi mewanti-wanti jajarannya agar mewaspadai varian baru corona B1621 atau dikenal varian Mu. Apa kata ilmuwan dunia dan WHO terkait varian ini?
ADVERTISEMENT
"Varian Delta yang menyebar cepat tetap menjadi jenis virus corona "paling mengkhawatirkan" meskipun varian Mu muncul," kata pejabat WHO dikutip dari CNBC, Rabu (8/9).
Varian Mu saat ini tergolong varian of interest, satu level di bawah varian Delta hingga Beta yang terkategori varian of concern. Varian ini disebut menghindari perlindungan kekebalan yang diberikan oleh infeksi alami atau vaksinasi,
WHO mengatakan, varian Mu pertama kali terdeteksi di Kolombia tetapi sekarang dikonfirmasi di setidaknya 39 negara. Belum terlalu menyebar seperti Delta yang ada di lebih dari 10o negara.
“Varian Delta bagi saya adalah yang paling mengkhawatirkan karena peningkatan penularannya,” kata Pimpinan WHO di bidang COVID-19 Maria Kerkhove.
Delta dengan cepat menyebar ke setidaknya 170 negara, termasuk AS, sejak pertama kali terdeteksi di India pada Oktober 2020. Varian ini dengan cepat menjadi varian dominan di banyak negara, termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Mu meningkat prevalensinya di beberapa negara Amerika Selatan tetapi juga menurun di wilayah lain di dunia. Terutama di mana varian delta sudah beredar," kata Kerkhove.
Sementara itu menurut Kepala Kedaruratan Kesehatan WHO Dr. Mike Ryan mengatakan, setiap virus baru yang muncul harus mampu bersaing dengan “kelas terbaik”. Saat ini ia adalah varian Delta.
Penampakan varian Corona Delta terungkap. Foto: Dok. Jason Roberts/VIDRL - Doherty Institute, 2021
Baginya, tidak masalah jika varian baru memiliki perubahan genetik yang memungkinkannya menghindari perlindungan vaksin. Asalkan tidak menular lebih cepat.
“Tidak setiap varian berarti langit akan runtuh. Setiap varian perlu dilihat karakteristiknya dalam hal potensinya menyebabkan penyakit yang lebih parah, potensinya untuk menular, potensinya untuk lolos dari vaksin," ujar Ryan.
Selain Delta, varian Beta, Alpha, dan Gamma lebih menjadi perhatian Sebab, strain bermutasi dan membuat lebih menular, lebih mematikan, atau lebih resisten terhadap vaksin dan perawatan saat ini.
ADVERTISEMENT
WHO mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami karakteristik klinis dari varian Mu.
"Saat ini adalah "variant of interest. Jika itu mengkhawatirkan, maka kita benar-benar perlu melihat diagnosa dan bagaimana kita mengembangkan vaksin kita," tutup Ryan.