William PSI Ditegur soal Anggaran Lem Aibon, PDIP Ingatkan Etika Dewan

31 Oktober 2019 16:03 WIB
Suasana rapat Komisi A bersama dengan Bappeda dan SPKD di gedung DPRD. Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rapat Komisi A bersama dengan Bappeda dan SPKD di gedung DPRD. Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi A DPRD DKI sekaligus politikus PSI William Aditya Sarana ditegur Wakil Ketua Komisi A dari Fraksi Gerindra, Inggard Joshua, karena mengunggah anggaran DPRD soal lem Aibon senilai Rp 82,2 miliar dalam akun Twitternya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, anggota Komisi A dari Fraksi PDIP Gembong Warsono membela William karena mengkritik usulan anggaran yang berujung ramai.
Namun, Gembong mengingatkan kader PSI berusia 23 tahun itu soal etika sebagai anggota dewan. Daripada mempublikasikan di publik, William semestinya membahasnya terlebih dahulu di internal komisi.
"Ini hanya soal etika saja. Enggak ada hal yang prinsip. Hanya soal etika, dalam arti wong belum dibahas. Ketika dibahas kan kita akan tahu breakdown-nya gimana anggaran sebesar itu. Kan itu aja. Itu sebenarnya hanya soal itu. Enggak ada hal yang sangat spesifik, enggak ada," ujar Gembong dalam rapat bersama Bappeda dan jajaran Pemprov DKI di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (31/10).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, setelah pembahasan internal dan ditetapkan tindak lanjutnya untuk Pemprov DKI, barulah William boleh membukanya ke publik.
"Cuma lebih elegan kalau itu dilakukan dalam pembahasan. Pembahasan selesai, baru disampaikan ke publik itu jauh lebih elegan. Bahwa informasi sekarang, enggak ada satu orang pun yang bisa nutup informasi," tuturnya.
"Siapa pun bisa lihat, tapi ketika melihat barang yang tidak pernah kita bahas kan jadi lucu. Gitu saja. Makanya cuma soal etika saja," imbuh Gembong.
Inggard sebelumnya menegur William karena dinilai 'mendahului' pembahasan soal polemik anggaran KUA-PPAS, padahal belum dibahas di internal Komisi A.
DPRD DKI dari Fraksi PSI,William Aditya Sarana. Foto: Twitter/@psi.id
"Khususnya pada Saudara William. William ini kan baru, saya berharap, bukannya enggak boleh ngomong di koran atau di TV. Boleh aja, tapi harus jaga tata krama itu kan baru KUA-PPAS yang baru disampaikan oleh eksekutif kepada legislatif. Nah, ketika ada pertanyaan tolong dicatat, dicatat, dan kita bahas nanti," tegas Inggard.
ADVERTISEMENT
Setelah ditegur, William yang juga hadir dalam rapat bersama itu hanya terdiam dan belum memberikan respons apa pun.