Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
Kota Madinah di Arab Saudi menyimpan banyak lokasi bersejarah dalam perkembangan awal Islam. Salah satunya adalah Bukit Rumat yang terletak di kaki Gunung Uhud. Kurang rasanya jika jemaah umrah atau haji tidak mengunjunginya. Berwisata sambil mengenang peperangan yang membuat puluhan sahabat Nabi mati syahid.
ADVERTISEMENT
Namanya Jabal Rumat atau Gunung Rumat, namun akan lebih tepat disebut bukit karena tidak terlalu tinggi. Hanya butuh beberapa menit bagi kumparan untuk mendaki Bukit Rumat tersebut akhir pekan lalu.
Terletak sekitar 6 kilometer dari Masjid Nabawi, Bukit Rumat bisa ditempuh dengan berkendara sekitar 15 menit dari masjid suci tersebut. Di musim haji, sebaiknya jemaah mengunjungi Bukit Rumat pada pagi hari, sekitar pukul 06.00-08.00. Sebab, lepas itu cuaca sangat panas, lebih dari 40 derajat Celcius. Datang pada sore juga tidak disarankan, suhu panas justru mencapai puncaknya saat matahari tenggelam.
Hati-hatilah saat mendaki Bukit Rumat karena permukaannya berbatu dan berpasir. Jangan sampai salah melangkah, bisa terjatuh. Di atas, puaskan berfoto ria dan menyaksikan kota Madinah dari ketinggian. Di pagi hari suasana masih sepi, siang sedikit bukit ini sudah ramai orang yang mendaki.
Sejatinya berkunjung ke tempat bersejarah tidak hanya berwisata, tapi napak tilas peristiwa masa lampau. Dapat dibayangkan di tempat ini 1.400 tahun lalu terjadi pertempuran berdarah yang merenggut nyawa puluhan orang.
ADVERTISEMENT
Bukit Rumat yang artinya Bukit Pemanah adalah saksi sejarah Perang Uhud yang terjadi pada tahun ketiga hijriah. Di tempat inilah, Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam menempatkan 50 pemanah untuk melindungi mereka dari serangan suku Quraisy.
Pasukan Rasulullah hanya berjumlah 700 orang, sementara tentara Quraisy berjumlah 3.000 orang. Kemenangan bisa diperoleh jika saja pasukan pemanah tidak turun bukit. Mereka mengira sudah menang, lalu turun untuk mengambil harta rampasan perang atau ghanimah. Di saat itulah celah muncul, dan pasukan Quraisy menyerbu pasukan Nabi.
Nabi terluka dan sekitar 70 orang sahabat gugur dalam perang tersebut, salah satunya adalah Hamzah bin Abdul Muthalib yang dijuluki Asadullah, singanya Allah. Mereka semua dimakamkan sekitar 100 meter di kaki bukit Rumat.
Sekarang kuburan Hamzah dan syuhada Uhud lainnya dikelilingi pagar besi. Di tengahnya terlihat gundukan-gundukan kecil pertanda kuburan. Masyarakat bisa mendoakan para syuhada dari balik pagar, namun tidak boleh berlebihan apalagi sampai mengkultuskan. Di tempat itu berjaga para syeikh untuk mencegah hal tersebut, sekaligus jadi tempat bertanya dan meminta nasihat soal ziarah.
ADVERTISEMENT
Lelah mendaki Rumat, jemaah bisa berbelanja di pasar tenda di tempat tersebut. Berbagai barang khas Saudi ada di tempat ini, seperti surban, sajadah, celak, hingga pacar. Ada juga berbagai rempah dan herbal seperti daun mint atau rumput Fatimah. Beranikan diri menawar, bahkan hingga setengah harga.