Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
WN Timor Leste yang Tewas Dianiaya di Yogyakarta Ternyata Mahasiswa UAD
2 September 2022 13:11 WIB
·
waktu baca 5 menit
ADVERTISEMENT
Seorang warga negara Timor Leste berinisial EHL (25) meninggal dunia usai dianiaya sekelompok orang tak dikenal di depan mini market Jalan HOS Cokroaminoto, Tegalrejo, Kota Yogyakarta pada Rabu (31/8/2022) malam. Korban meninggal dunia setelah mengalami luka akibat senjata tajam.
ADVERTISEMENT
Korban ternyata WNA yang tengah mengenyam pendidikan di Yogyakarta sebagai mahasiswa. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Dr Gatot Sugiharto membenarkan korban adalah mahasiswa Fakultas Hukum UAD. Korban bernama Edilson Henrique Lopes.
"Jadi gini, saya pagi kemarin mendapat informasi karena ada teman-teman mahasiswa dari Timor Leste datang ke kampus menyampaikan bahwa teman mereka yang mahasiswa Fakultas Hukum UAD itu menjadi korban pembunuhan, malam sebelumnya, itu tepatnya di Tegalrejo," kata Gatot dihubungi kumparan, Jumat (2/9/2022).
Gatot kemudian mencari informasi terkait hal tersebut. Ternyata benar, korban adalah mahasiswa Fakultas Hukum UAD dengan status mahasiswa aktif yang berasal dari Timor Leste. Korban adalah mahasiswa UAD angkatan tahun 2017.
Mengetahui hal ini, UAD pun secara administratif berupaya memenuhi persyaratan segala keperluan pemulangan jenazah.
ADVERTISEMENT
"Sehingga kami kemarin langsung menyiapkan untuk surat keterangan bahwa mahasiswa yang bersangkutan betul-betul mahasiswa aktif UAD ini dipergunakan sebagai syarat di imigrasi untuk memulangkan jenazah yang bersangkutan," ujarnya.
Proses Pemulangan Jenazah ke Timor Leste
Gatot mengatakan pihaknya telah ke Rumah Sakit Bhayangkara dan berkomunikasi dengan dokpol di sana. Dijelaskan bahwa jenazah sudah disemayamkan dalam peti dan tinggal menunggu keputusan keluarga untuk pemulangan ke Timor Leste.
"Nah karena keluarga ini dari Timor Leste tidak secara cepat bisa ke Indonesia karena banyak persyaratan yang harus disiapkan sehingga keluarga mewakilkan kepada salah satu atau menguasakan kepada salah satu mahasiswa di Yogya yang dituakan. Itu untuk mengurusi itu," jelas Gatot.
Pihak kampus juga telah berkomunikasi dengan perwakilan keluarga serta Kedubes Timor Leste di Jakarta. Pihak Kedubes Timor Leste pun telah tiba di Yogyakarta pada kemarin malam.
ADVERTISEMENT
"UAD membantu untuk pengurusan jenazahnya selama di rumah sakit, semua biaya ditanggung oleh UAD termasuk juga penyiapan peti jenazah, perawatan jenazah itu semua ditanggung oleh kampus UAD termasuk juga pengurusan keperluan-keperluan persyaratan administrasi di dalam keimigrasian itu juga dibantu oleh UAD," terang Gatot.
Sementara untuk pengiriman jenazah melalui kargo menuju Timor Leste akan dikoordinasikan dengan Kedubes Timor Leste. Untuk urusan imigrasi, sejauh ini telah selesai.
Berdasarkan diskusi dengan Kedubes Timor Leste, saat ini jenazah masih dititipkan di rumah sakit sebelum diberangkatkan ke Timor Leste.
"Mudah-mudahan hari ini dari pihak kedubes bisa mencari kargo yang bisa mengantarkan sampai ke Timor Leste. Karena jadwalnya itu kan tidak setiap hari ada dari Indonesia ke Timor Leste. Sehingga jenazahnya pun kalau nanti sudah siap tapi kargonya belum siap kita juga enggak bisa mengirim dengan cepat," jelas Gatot.
Selain itu, juga dicari alternatif lain. Salah satunya adalah menerbangkan jenazah ke Kupang melalui Bali. Lalu, dari Kupang jenazah diantar melalui jalur darat.
ADVERTISEMENT
"Untuk mencari alternatif yang lebih efektif dan efisien. Intinya itu. Tapi yang jelas kita ikut bertanggung jawab untuk bisa mengembalikan jenazah korban ke keluarga," ujar Gatot.
Sementara terkait kasus penganiayaan yang menewaskan korban, pihak kampus menyerahkan ke kepolisian untuk proses penyelidikan. Harapannya kasus ini bisa diusut dengan tuntas.
Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Idham Mahdi telah menyatakan korban dianiaya orang tidak dikenal. Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini.
"Kita masih dalami. Memang awalnya (korban informasi) dari warga negara Timor Leste. Statusnya berkuliah, belajar," kata Idham ditemui di kantornya, Kamis (1/9/2022).
Motif penganiayaan sejauh ini belum diketahui. Pengejaran pelaku masih dilakukan polisi.
"Masih kita dalami motifnya. Kita masih olah TKP, masih mencari bukti-bukti pendukung guna mengungkap pelakunya," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Kronologi Kasus Penganiayaan terhadap Mahasiswa Timor Leste
Sementara itu, Kasi Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharjo menjelaskan kronologi peristiwa ini bermula pada pukul 20.00 WIB. Saat itu korban tengah nongkrong di TKP bersama teman-temannya.
"Kemudian pada pukul 20.15 WIB datang dua orang mengendarai mobil. Dua orang tersebut menghampiri. Kemudian pada sekitar pukul 21.00 WIB datang tiga orang, datang karena dihubungi pengendara mobil," jelasnya.
Tiga orang yang baru datang itu menghampiri dan memanggil salah satu orang untuk diajak bicara. Lalu, pada sekitar pukul 23.30 WIB tiga orang itu pergi meninggalkan TKP, kemudian disusul dua orang yang mengendarai mobil putih.
"Kemudian berselang sekitar 10 menit datang kembali rombongan sekitar 10 orang dengan menggunakan kendaraan jenis matik," jelasnya.
10 orang tersebut langsung melakukan penyerangan ke korban dan teman-temannya. Di antaranya ada yang menggunakan senjata tajam.
ADVERTISEMENT
"Tanpa basa basi langsung menyerang korban dan teman-temannya menggunakan parang sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia akibat luka tusuk di dada. Sebagian lari ke dalam Indomaret ada yang sembunyi di bagian gudang, ada yang di kamar mandi dan ada yang lari hendak kembali ke tempat kost," jelasnya.
Timbul mengatakan bahwa korban masih sempat lari sekitar 300 meter dari TKP. Namun korban terjatuh dan dilarikan ke rumah sakit oleh petugas.
"Setelah di rumah sakit korban dinyatakan meninggal," katanya.
Selain korban meninggal, ada dua korban luka lainnya yaitu JVG (27) dan CDF (29). Mereka mengalami luka-luka seperti sayatan, luka lecet, hingga luka memar akibat benda tumpul.