WNI dari Italia Sudah 12 Kali Tes Swab Corona di Bali, Hasilnya Terus Berubah

21 April 2020 13:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Lab RS UNS sedang menjalankan pemeriksaan hasil swab dengan mesin PCR (polymerase chain reaction) Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Lab RS UNS sedang menjalankan pemeriksaan hasil swab dengan mesin PCR (polymerase chain reaction) Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng, Bali, masih menunggu penjelasan dari World Health Organization (WHO) terkait hasil tes swab virus corona atau menggunakan PCR terhadap seorang WNI yang datang dari Italia. Hingga Selasa (21/4), dia sudah menjalani tes swab sebanyak 12 kali.
ADVERTISEMENT
Sekda Buleleng sekaligus Sekretaris Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Buleleng, Gede Suyasa, mengatakan WHO telah menghubungi Pemkab Buleleng atas kasus ini. WHO meminta keterangan dari 10 hasil PCR dan kondisi pasien 03 tersebut.
"Sampai saat ini belum ada petunjuk dari WHO. Kami masih menunggu. WHO kontak dinkes kita terkait PDP yang sudah 10 kali di swab tapi hasilnya fluktuatif, tidak pernah (berturut-turut) negatif dua kali," kata Suyasa saat dihubungi, Selasa (21/4).
Petugas medis menunjukkan alat swab spesimen saat swab test secara drive thru di halaman Laboratorium Kesehataan Daerah (LABKESDA) Kota Tangerang, Banten. Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
Sembari menunggu penjelasan dari WHO, Pemkab Buleleng kembali melakukan tes swab kepada pasien 03 sebanyak 2 kali. Sehingga PDP 03 telah menjalani tes virus corona sebanyak 12 kali.
"Kemarin swab terakhir ( swab ke 11) sudah negatif, tinggal nunggu hasil swab ke 12 yang diambil 20 April kemarin. Semoga negatif," kata Suyasa.
ADVERTISEMENT
Terkait kondisi WNI tersebut, Suyasa memastikan pasien dalam keadaan baik. Selain itu Suyasa menerangkan, jika hasil swab ke-12 dinyatakan negatif, maka dia dinyatakan sembuh dan diizinkan kembali ke rumahnya.
Akan tetapi, jika kembali positif, maka pasien 03 akan dirawat dan kembali menjalani tes virus corona.
"Protokolnya gitu kan, swab dua kali negatif dianggap sembuh maka kita pulangkan," kata Suyasa.
Suyasa mengaku, tidak ada pengawasan kesehatan khusus bagi pasien 03 jika dinyatakan sembuh corona. Dia berharap kasus ini menjadi bahan penelitian bagi Kemenkes dan WHO terkait perkembangan kasus virus corona di Indonesia.
Menurut Suyasa, kasus pasien 03 termasuk langka. Biasanya, di Buleleng pasien positif dinyatakan sembuh corona menjalani perawatan selama 7 sampai 8 hari. Namun, pasien 03 sudah dirawat selama 30 hari dan hasil swabnya terus berubah.
ADVERTISEMENT
"Biar WHO analisa, kita kan terbatas melakukan kajian. Apakah daerah lain atau Jakarta ada yang sama kasusnya, itu jadi bahan untuk pusat atau WHO ada kasus langka," kata dia.
-----
Simak panduan lengkap dalam menghadapi pandemi corona dalam Pusat Informasi Corona. Sebuah inisiatif yang dirancang kumparan untuk membantu masyarakat Indonesia.
-----
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.