WNI Diminta Segera Tinggalkan Palestina dan Israel

10 Oktober 2023 7:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Palestina memeriksa kehancuran di lingkungan yang rusak parah akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Shati Kota Gaza, Senin (9/10/2023). Foto: MAHMUD HAMS / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Warga Palestina memeriksa kehancuran di lingkungan yang rusak parah akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Shati Kota Gaza, Senin (9/10/2023). Foto: MAHMUD HAMS / AFP
ADVERTISEMENT
Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) meminta WNI yang berada di Palestina dan Israel untuk segera angkat kaki. Desakan ini disampaikan akibat makin memanasnya konflik militan Hamas, Palestina dengan Israel.
ADVERTISEMENT
"Menimbang situasi keamanan terakhir dan demi keselamatan para WNI, Pemerintah Indonesia mengimbau agar WNI yang berada di wilayah Palestina maupun Israel segera meninggalkan wilayah tersebut," demikian pernyataan resmi Kemlu RI Selasa (10/10).
WNI yang berencana bepergian ke Israel maupun Palestina juga diminta untuk membatalkan agendanya. Peringatan itu berlaku hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Bendera Palestina dipasang di pagar kawat berduri saat demonstrasi 'pawai bendera' di sepanjang perbatasan dengan Israel di sebelah timur kota Gaza pada 18 Mei 2023. Foto: Mohammed Abed/AFP
"Dan bagi yang sudah merencanakan perjalanan ke kedua wilayah tersebut untuk membatalkan rencananya hingga adanya pemberitahuan lebih lanjut dari pemerintah," lanjut imbauan tersebut.
Ada Ratusan WNI di Palestina dan Israel
Berdasarkan pemutakhiran data terakhir, Senin (9/10), saat ini terdapat 45 WNI di Palestina yang tersebar; 10 WNI berada di Gaza dan 35 WNI berada di Tepi Barat.
ADVERTISEMENT
Selain 45 WNI tersebut, terdapat 230 WNI yang sedang melakukan wisata religi di berbagai titik di Israel. Hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban dalam konflik tersebut.
Kemlu meminta para WNI di Palestina dan Israel untuk meningkatkan kewaspadaan dan terus menjalin komunikasi dengan Perwakilan RI.
Kemlu terus berkoordinasi erat dengan KBRI Amman, KBRI Cairo dan KBRI Beirut untuk memonitor situasi di Palestina dan menyiapkan rencana kontingensi. Evakuasi menjadi salah satu bagian dari rencana kontingensi tersebut.