Wulan Guritno Batal Diperiksa Bareskrim soal Promosi Judi Online, Minta Ditunda

7 September 2023 11:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Artis Wulan Guritno saat hadir di konferensi pers Selamatkan Hutan Selamatkan Masa Depan di Plaza Indonesia, Jakarta, Jumat, (30/8). Foto: Ronny
zoom-in-whitePerbesar
Artis Wulan Guritno saat hadir di konferensi pers Selamatkan Hutan Selamatkan Masa Depan di Plaza Indonesia, Jakarta, Jumat, (30/8). Foto: Ronny
ADVERTISEMENT
Bareskrim Polri memanggil Wulan Guritno untuk diklarifikasi terkait dugaan promosi judi online hari ini, Kamis (7/9). Namun, Wulan ternyata tak bisa hadir.
ADVERTISEMENT
Dirtipidsiber Bareskrim Polri, Brigjen Adi Vivid Agustiadi Bachtiar mengatakan, Wulan melalui kuasa hukumnya meminta permohonan penundaan pemeriksaan.
"Barusan terkonfirmasi ada permohonan penundaan pemeriksaan dari lawyer WG ya," ujar Vivid saat dikonfirmasi.
Namun demikian, Vivid belum menjelaskan lebih lanjut soal alasan ketidakhadiran Wulan. Termasuk kapan pemanggilan ulang akan dilakukan.
Adi Vivid sebelumnya menjelaskan, pemanggilan tersebut dilakukan dalam rangka mengklarifikasi terkait video dugaan mempromosikan situs judi online itu.
"Artinya kami akan lakukan klarifikasi, kita panggil yang bersangkutan seperti tadi disampaikan kita lihat unsurnya terpenuhi atau tidak," ujar Vivid kepada wartawan, Rabu (30/8).
Dari hasil penelusuran sementara, kata Vivid, video yang diduga mempromosikan judi online itu dibuat Wulan pada 2020 silam. Laman situs judi yang dipromosikan Wulan pun hingga kini masih aktif.
ADVERTISEMENT
"Terkait masalah artis WG [Wulan Guritno] ya, setelah ditelusuri itu dibuat tahun 2020. Untuk websitenya sampai saat ini masih ada," bebernya.
Dalam video yang beredar Wulan Guritno disebut mempromosikan situs judi online bernama Sakti123. Dia menyatakan, situs tersebut merupakan laman game online bersertifikat.
Sementara itu Bucie Lee selaku perwakilan manajemen Wulan mengatakan artisnya itu kaget karena video tersebut mencuat kembali. Padahal konten tersebut dibuat pada 2020.
Menurut Bucie, Wulan justru menjadi korban dalam perkara ini. Sebab saat diminta mempromosikan akun tersebut, yang dia ketahui itu adalah akun game.
"Mbak Wulan merupakan korban karena dia mendapat informasi bahwa itu adalah game online," kata Bucie.