Xi Jinping: Asia Pasifik Tak Boleh Alami Perpecahan Seperti Era Perang Dingin

11 November 2021 5:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden China Xi Jinping menyampaikan pidato pada upacara peringatan 100 Tahun Partai Komunis yang berkuasa di Beijing, China, Kamis (1/7). Foto: Li Xueren/Xinhua via AP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden China Xi Jinping menyampaikan pidato pada upacara peringatan 100 Tahun Partai Komunis yang berkuasa di Beijing, China, Kamis (1/7). Foto: Li Xueren/Xinhua via AP
ADVERTISEMENT
Presiden China, Xi Jinping, menegaskan kawasan Asia Pasifik tidak boleh kembali mengalami ketegangan dan perpecahan seperti era Perang Dingin.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Xi dalam pesan video yang disiarkan forum CEO di sela-sela KTT kerja sama Ekonomi Asia-Pasifik yang diselenggarakan Selandia Baru.
“Wilayah Asia-Pasifik tidak dapat dan tidak boleh terulang kembali ke dalam konfrontasi dan perpecahan era Perang Dingin,” kata Xi dikutip dari Reuters, Kamis (11/11).
Xi juga mengatakan, segala jenis upaya untuk menarik garis ideologis atau membentuk lingkaran kecil dengan alasan geopolitik sudah pasti akan mengalami kegagalan.
Situasi di Asia Pasifik saat ini mulai memanas. Terlebih, setelah beberapa delegasi AS mengunjungi Taiwan.
Tidak lama setelah kunjungan delegasi AS ke Taiwan, Militer China langsung melakukan patroli kesiapan tempur ke arah Selat Taiwan.
Sebab, China mengeklaim Taiwan sebagai wilayahnya. Menurut mereka, Taiwan harus diambil secara paksa, bila perlu. Sedangkan Taiwan menyatakan kemerdekaannya dan akan terus membela demokrasi mereka.
ADVERTISEMENT
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan, jatuhnya Taiwan ke China akan memicu konsekuensi mengerikan pada perdamaian di Asia.
Tsai mengatakan, Taiwan tidak mencari-cari konfrontasi militer. Tetapi jika demokrasi dan pedoman hidup mereka terancam, Taiwan akan melakukan apa pun untuk membela dirinya sendiri.
Sementara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, AS dan sekutunya akan mengambil tindakan yang tidak ditentukan jika China menggunakan kekuatan untuk mengubah status quo atas Taiwan.