Xi Jinping Perintahkan China Tingkatkan Persiapan Perang

27 Mei 2020 18:49 WIB
comment
11
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Xi Jinping di Markas PBB, Jenewa. Foto: Denis Balibouse/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Xi Jinping di Markas PBB, Jenewa. Foto: Denis Balibouse/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden China Xi Jinping secara tiba-tiba mengeluarkan pernyataan cukup mengejutkan. Hal itu menyusul perintahnya kepada para tentara untuk siap-siap berperang.
ADVERTISEMENT
Xi menilai Tentara Pembebasan Rakyat (LPA) telah sukses dalam memerangi pandemi virus corona. Oleh karena itu, lanjut Xi, sudah sepatutnya para tentara kini harus meningkatkan cara mereka dalam berlatih, terutama dalam masa pandemi ini.
“Penting untuk menjajaki cara-cara pelatihan dan persiapan untuk perang karena upaya pengendalian epidemi telah dinormalisasi,” ujar Xi seperti dikutip media resmi pemerintah, Xinhua.
Pernyataan itu disampaikan Xi ketika menghadiri pertemuan dengan delegasi tentara dan polisi China di Beijing, Selasa (26/5). Xi juga menjabat sebagai Kepala Komisi Pusat Militer China.
“Penting untuk meningkatkan persiapan untuk pertempuran bersenjata, untuk melakukan pelatihan tempur militer secara fleksibel, dan untuk meningkatkan kemampuan militer kita dalam melakukan misi-misi tempur kemiliteran," kata Xi.
ADVERTISEMENT
Pernyataan itu diikuti dengan kebijakan untuk meningkatkan anggaran pertahanan China menjadi USD 178 miliar, naik 6,6 persen dari alokasi tahun lalu.
Meski demikian, pernyataan Xi tak jelas ditujukan ke mana. Saat ini, China tengah terlibat konflik dengan tiga negara yakni Amerika Serikat, Taiwan, dan India.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pada pertemuan bilateral di KTT G20 di Osaka, Jepang. Foto: REUTERS / Kevin Lamarque
Dengan AS, China terlibat perang komentar setelah terus disudutkan terkait penanganan virus corona. Presiden AS Donald Trump menuduh China tak becus menangani corona ketika pertama kali muncul hingga akhirnya menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia.
Sementara, Taiwan juga menjadi sorotan pemerintah China. Hal itu menyusul terpilihnya kembali Tsai Ing-wen sebagai presiden.
Hingga saat ini, China menganggap Taiwan sebagai bagian negaranya di bawah kebijakan satu negara dua sistem. Klaim China terus ditolak mentah-mentah Taiwan. Kendati minim pengakuan dunia, Taiwan menegaskan negaranya berdaulat penuh dan bukan bagian dari Republik Rakyat China.
Presiden China, Xi Jinping. Foto: AFP
China juga kini tengah bersitegang dengan India di wilayah perbatasan di Landakh. Ketegangan bermula pada 5 Mei setelah 250 tentara dari India dan China terlibat bentrokan hingga berujung luka-luka.
ADVERTISEMENT
Insiden lain juga pecah ketika tentara dari kedua belah pihak terlibat baku pukul dan lempar batu saat patroli perbatasan di Sikkim, negara bagian timur laut India yang berbatasan dengan China.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.