Yang Perlu Diketahui Soal Protes Mandi Susu para Peternak Sapi Boyolali

10 November 2024 7:07 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peloper susu melakukan aksi mandi susu sapi yang tidak terserap oleh industri pengolahan susu di Tugu Susu Tumpah, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (9/11/2024).  Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Peloper susu melakukan aksi mandi susu sapi yang tidak terserap oleh industri pengolahan susu di Tugu Susu Tumpah, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (9/11/2024). Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Ratusan peternak sapi perah, loper, hingga pengepul susu sapi di Boyolali, Jawa Tengah menggelar protes. Aksi mereka diwarnai dengan membuang susu dan mandi susu di Tugu Patung Susu Tumpah, Kota Boyolali, Sabtu (9/11).
ADVERTISEMENT
Mengapa mereka protes?, berikut kumparan rangkum fakta-faktanya:

50 ribu liter susu dibuang, setara Rp 400 juta

Koordinator Aksi, Sriyono Bonggol, mengatakan total ada 50 ribu liter susu yang dibuang untuk mandi dalam aksi solidaritas untuk para peternak ini. Tak hanya membuangnya, susu juga dibagikan gratis kepada warga pengguna jalan.
“Total ada 50 ribu liter susu yang dibuang dalam aksi solidaritas ini. Jika di rupiahkan, uang yang dibuang dalam aksi ini mencapai Rp 400 juta,” ujar Sriyono, Sabtu (9/11).
Ia mengatakan, susu yang dibuang tersebut berasal dari 20 ribu peternak itu juga dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPS) Winong, Boyolali. Sesampainya di lokasi pembuangan, ribuan liter susu dalam drum dituangkan begitu saja dari atas bak mobil pikap.

Protes Pembatasan Susu Mentah Masuk ke Pabrik

Aksi tersebut sebagai bentuk protes mereka lantaran banyaknya susu yang ditolak masuk industri pengolahan susu (IPS) dengan dalih adanya pembatasan masuk susu mentah ke pabrik.
ADVERTISEMENT
“Ini sebagai wujud protes terhadap kondisi susu lokal saat ini. Setiap hari ada 30 ribu liter susu dari Boyolali yang tak bisa diserap oleh pabrik karena alasan pembatasan,” kata Sriyono.
Peloper susu melakukan aksi mandi susu sapi yang tidak terserap oleh industri pengolahan susu di Tugu Susu Tumpah, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (9/11/2024). Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO
Dia mengatakan, kebijakan pabrik membatasi kuota susu masuk ke IPS membuat peternak sapi susu perah di Boyolali menjerit.
“Dampaknya dari 140 ribu liter susu peternak, masih ada 30 ribu liter susu yang tak terserap setiap harinya,” kata dia.
Sriyono menyebut kerugian susu ini jadi tanggungan para peternak. Di satu sisi, sapi mereka harus terus diberi makan, sementara susu nya tak terbeli.

Serapan Susu Lokal Mulai Turun Sejak September

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali, Lusia Diah Suciati, mengatakan menurunnya serapan susu lokal oleh IPS mulai terlihat sejak September lalu. Hal itu terjadi karena maintenance pabrik.
ADVERTISEMENT
“Alasan kedua kelesuan konsumen (daya beli masyarakat turun). Masalah ketiga, ada perbaikan grade standar kualitasnya,” ujar Lusia.
Dia menjelaskan di KUD Mojosongo, per hari biasanya menampung 23 ribu liter susu lokal. Tapi IPS hanya bisa menerima 16 ribu liter.
“Itu yang kemudian menyebabkan susu yang tak dibeli IPS kembali ditampung di mesin pendingin, sehingga overload. Terjadilah fenomena membuang susu sapi di wilayah Boyolali hingga Pasuruan, Jawa Timur,” katanya.

Wakil Ketua DPR Minta Pemerintah Bantu Peternak yang Buang Susu Sapi

Wakil Ketua DPR, Saan Mustopa, buka suara terkait peternak di Pasuruan, Jawa Timur, yang membuang susu hingga 500 ribu liter kerena ada pembatasan kuota dari pabrik pengolah susu.
Saan meminta pemerintah turun tangan untuk memprioritaskan susu lokal daripada mengimpor dari luar negeri. Menurutnya, produksi susu sapi di dalam negeri sebenarnya mencukupi.
ADVERTISEMENT
"Kita berharap ya bahwa petani-petani atau peternak-peternak lokal yang terkait dengan terutama peternak sapi untuk susu, itu juga tetap mendapatkan prioritas perhatian dari pemerintah," kata Saan saat ditemui di Akademi Bela Negara Partai NasDem, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (9/11).
Pengendara melintas di dekat spanduk yang dipasang oleh peloper susu saat aksi mandi dan membuang susu di Tugu Susu Tumpah, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (9/11/2024). Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO
Saan menilai perlu ada perhatian khusus terkait pemenuhan kebutuhan susu dalam negeri tanpa bergantung pada impor. Ia tidak mau susu sapi dari peternak lokal tidak terserap.
"Jadi jangan sampai peternak-peternak kita itu susunya enggak laku, bahkan tidak bisa bersaing dengan yang impor. Jadi proteksi terhadap para peternak lokal itu menjadi penting," ujar Saan.
Dinas Peternakan Jawa Tengah Bertindak
Merespons protes para peternak sapi, pengepul, dan peloper susu, Dinas Peternakan Jawa Tengah segera bertindak. Mereka akan berkordinasi dengan Kepala Dinas Peternakan dan Peternakan Boyolai untuk menyelesaikan masalah ini.
ADVERTISEMENT
“Kami juga berkoordinasi dengan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali, untuk menyikapi hal ini agar peternak susu sapi di Boyolali tidak gulung tikar,” kata Kepala Dinas Peternakan Jawa Tengah Ignatisu Haryanta Nugraha, Sabtu (9/11).
Dia mengatakan masalah ini juga sudah diketahui oleh Menteri Pertanian. Di mana pada Senin (11/11), Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menggelar rapat koordinasi dengan mengundang asosiasi industri pengolahan susu dan dinas terkait dari daerah sentra penghasil susu.
“Mentan (Amran Sulaiman) akan mencari tahu penyebab IPS tak mampu membeli susu perah hasil peternak di Boyolali. Karena ada pembatasan kuota penjualan dari para pengepul susu dari Jawa Tengah maupun provinsi lain," ucap dia.