Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Yudo Margono Siapkan Jenderal TNI untuk Dikirimkan ke Myanmar
9 Februari 2023 23:09 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyatakan kesiapan untuk mengirim jenderal ke Myanmar. Hal ini merespons penyataan Presiden Jokowi saat diwawancarai kantor berita Reuters seperti dikutip pada Jumat (3/2).
ADVERTISEMENT
Jenderal tersebut nantinya ditugaskan untuk berbicara dengan penguasa junta militer Myanmar . Diharapkan jenderal tersebut dapat berbagai pengalaman dengan Myanmar, bagaimana Indonesia bisa sukses dalam menjalani transisi demokrasi.
“Tidak disinggung kemarin [Rapim TNI-Polri Rabu 8 Februari 2023], tapi kita sudah dengar itu. Tentunya kita siapkan jenderal yang mampu untuk diplomasi maupun untuk berbicara di sana untuk ikut membantu mengatasi itu,” ungkap Yudo usai memimpin Rapat Pimpinan TNI 2023 di Museum Satria Mandala, Jakarta, Kamis (9/2).
Selain itu, Yudo mengaku punya banyak opsi terkait siapa figur yang akan dikirim. Namun, dia berharap dapat mengirimkan Jenderal yang masih aktif.
“Masih kita koordinasi dengan pusat internasional, yang diminta apa, kita siapkan. Yang purna ada, yang masih aktif juga ada. Tapi lebih bagus yang masih aktif,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pemerintah Indonesia berencana mengirim seorang jenderal ke Myanmar.
"Ini adalah soal pendekatan. Kami punya pengalaman di Indonesia, situasi dulu sama," ujar Jokowi kepada Reuters.
"Pengalaman ini bisa dibahas, bagaimana Indonesia memulai demokrasi," sambung dia.
Indonesia memang punya pengalaman yang cukup lama saat diperintah oleh militer. Tepatnya ketika pemerintahan Orde Baru yang dipimpin Presiden Soeharto yang lengser akibat demo dan krisis ekonomi pada 1998.
Berdasarkan kemiripan itulah, Presiden Joko Widodo berharap pihak yang dikirimkan Indonesia nanti dapat membantu penyelesaian masalah yang terjadi di Myanmar yang jatuh kembali ke tangan Junta Militer pada tahun 2021 lalu.