Yusril soal Masyumi Reborn: Membesarkan Partai Tak Mudah, Perlu Dana Besar

9 November 2020 16:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Advokat Yusril Ihza Mahendra di Polda Metro Jaya. Foto: Raga Imam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Advokat Yusril Ihza Mahendra di Polda Metro Jaya. Foto: Raga Imam/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra angkat bicara terkait rencana sejumlah deklarator KAMI untuk menghidupkan lagi Partai Masyumi atau Masyumi Reborn. Menurut Yusril, mendirikan sebuah parpol bukan hal mudah, butuh perjuangan dan usaha untuk mengelola hingga membesarkan namanya.
ADVERTISEMENT
"Mendeklarasikan berdirinya partai memang mudah. Tetapi mengelola, membina, dan membesarkan partai tidaklah mudah," ujar Yusril saat dihubungi, Senin (8/11).
Tak hanya itu, Yusril juga menyinggung masalah perbedaan orientasi masyarakat saat ini dengan dulu, saat Masyumi baru dibentuk di tahun 1945-an. Menurutnya, saat ini, masyarakat sudah tidak lagi terbelah dengan perbedaan ideologi yang tajam.
"Masyarakat kini bahkan lebih praktikal (untuk tidak mengatakan pragmatik) dalam menjatuhkan pilihan politik. Sebagian malah transaksional, Anda sanggup kasih apa dan berapa dan kami akan tentukan sikap kami seperti apa. Karena itu, partai memerlukan dana yang besar untuk bergerak," ucap Yusril.
Belum lagi, menurut Yusril, tantangannya akan bertambah jika partai tersebut bernapaskan agama tertentu, misalnya Islam. Berdasarkan pengalaman, tidak ada pengusaha mana pun yang mau mendanai partai berembel-embel agama.
ADVERTISEMENT
"Bagi Partai Islam, memperoleh dana yang besar itu sulit. Sebagian besar umat Islam hidup dalam kekurangan. Yang punya dana besar itu para cukong, para pengusaha dalam maupun dalam negeri. Sepanjang pengalaman saya, tidak ada ada para cukong dan para pengusaha besar itu yang sudi mendanai Partai Islam," tutur Yusril.
"Makanya, partai-partai Islam itu hidupnya 'ngos-ngosan'. Zaman sekarang sangat jarang ada anggota partai membayar iuran anggota seperti zaman dulu. Dunia sudah berubah," lanjutnya.
Meski begitu, Yusril tetap akan menghormati keputusan pihak mana pun yang hendak mendirikan partai atau organisasi massa. Menurut dia, di Indonesia yang menganut azas demokrasi, hal tersebut lumrah untuk dilakukan siapa pun.
"Saya menghormati hak setiap orang untuk mendirikan partai politik sebagai bagian dari upaya untuk melaksanakan kehidupan demokrasi di negara kita ini. Karena itu, saya menghormati usaha KH Cholil Ridwan dan para tokoh lain yang mendirikan kembali 'Masyumi Reborn' ini," tutupnya.
ADVERTISEMENT