Zainal Arifin Curhat karena Dirty Vote: Dituduh Komunis, Radikal, Kader PDIP

13 Februari 2024 16:14 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Departemen Hukum Tata Negara UGM Zainal Arifin Mochtar saat di Diskusi Film Kecurangan Pemilu Dirty Vote di Fisipol UGM, Selasa (13/2/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Departemen Hukum Tata Negara UGM Zainal Arifin Mochtar saat di Diskusi Film Kecurangan Pemilu Dirty Vote di Fisipol UGM, Selasa (13/2/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Departemen Hukum Tata Negara UGM Zainal Arifin Mochtar yang turut terlibat di film Dirty Vote curhat ada 6 tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Hal itu terjadi setelah film Dirty Vote yang mengungkap desain kecurangan Pemilu 2024 rilis.
ADVERTISEMENT
"Saya pengin curhat sebenarnya, di tubuh saya sekarang itu ada enam hal di tiktok itu, ada yang mengatakan ini kerjaan kelompok kiri komunis, yang kedua kelompok radikal itu. Sudah enggak ketemu sebenarnya," kata Zainal dalam Diskusi Film Kecurangan Pemilu Dirty Vote di Fisipol UGM, Selasa (13/2).
Uceng sapaan Zainal mengatakan tuduhan selanjutnya adalah dirinya dituduh sebagai bagian dari PDI Perjuangan dan PKS.
"Ada yang mengatakan bahwa saya dari PDIP, ini orangnya PDIP. Satu-satunya baju merah yang saya punya adalah Chicago Bulls, kebanyakan baju saya hitam atau biru dongker. Enggak ada, saya enggak punya baju merah. Kalau AC Milan merah hitam soalnya ya kan enggak merah penuh," katanya.
Pakar Hukum Tata Negara UGM, Zainal Arifin Mochtar, yang terlibat dalam film dokumenter 'Dirty Vote'. Foto: Dok. Dokumentasi Dirty Vote untuk Pers
"Keempat ada yang bilang PKS, walaupun tuduhan PKS itu lebih banyak ke Feri (Feri Amsari) mungkin karena janggutnya lebih panjang saja," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Lalu kemudian, Uceng dan rekan-rekannya dituduh sebagai anak buah Mahfud MD hanya karena terlibat di tim reformasi hukum.
"Saya bisa menyebutkan nama di tim reformasi hukum itu yang sekarang menjadi 02 pembela 02 habis-habisan, enggak enak aja saya sebut namanya. Saya bisa mention namanya di sini, siapa orang yang masuk di tim itu yang isi instagram semuanya itu 02 forever dan ini-ini," tegasnya.
"Jadi kalau logikanya hanya karena diajak masuk tim itu menjadi bagian dari Mahfud, menurut saya kejauhan," jelasnya.
Yang terakhir, Uceng dituduh sebagai adik dari Mahfud MD.
"Satu yang terakhir yang paling luar biasa, saya dibilang adiknya Pak Mahfud. Adik angkat atau adik tirinya. Saya bahkan bilang ke, ada kan dosen fakultas hukum anaknya Pak Mahfud, saya bilang ternyata saya ini keluargamu," bebernya.
Ketua Departemen Hukum Tata Negara UGM Zainal Arifin Mochtar saat di Diskusi Film Kecurangan Pemilu Dirty Vote di Fisipol UGM, Selasa (13/2/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Teaser film "Dirty Vote". Foto: Dok. Istimewa
Sebelumnya saat mengisi kuliah umum di Hukum Tata Negara UGM Uceng menjelaskan film ini bukan untuk propaganda.
ADVERTISEMENT
"Ini bukan propaganda, nggak ada kaitan mau milih siapa. Tapi saya kira teman-teman bisa melihat isu terkini berkaitan dengan soal hukum tata negara," jelas Uceng sapaan akrab Zainal Arifin.
Di hadapan mahasiswanya, Uceng mengatakan untuk menonton film ini sebaiinya lepaskan dahulu baju sebagai pendukung paslon. Baik itu 01, 02, maupun 03.
"Pakailah baju ketika melihat film ini adalah sebagai seorang pembelajar, orang yang sedang mau belajar tata negara. Karena sebenarnya tadi banyak sekali isu tata negara yang berseliweran mulai dari soal sistem presidensiil, sistem pengawasan, keuangan negara, kelembagaan negara, bahkan ada soal mahkamah konstitusi, hukum acara mahkamah konstitusi, dan berbagai persoalan yang saya kira sampai akhir semester ini sebagian besar di antaranya akan kita perbincangkan. Kenapa itu kita tonton," katanya.
ADVERTISEMENT