Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Ketua MPR, Zulkifli Hasan, menyebut kasus dugaan aliran dana korupsi alat kesehatan yang menyeret nama Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais sebagai pesanan atau orderan dari pihak lain. Ia menilai KPK sebagai lembaga yang memiliki legitimasi kuat seharusnya berlaku adil dalam menangani setiap kasus dugaan korupsi.
ADVERTISEMENT
"Saya tahu persis. Pasti ini orderanlah. Jangan begitu dong, KPK kan lembaga yang selama ini legitimasinya kuat, kan harus adil. Adil itu kan adil secara publik, dirasakan. Yang ngasih uang aja, Mas Tris (Soetrisno Bachir), enggak bilang kok. Bagaimana lagi" ujar Zulkifli di Gedung Nusantara III, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (5/6).
Menurutnya, Soetrisno dan Amien Rais sudah saling mengenal sejak tahun 1980. Menurut dia, Soetrisno Bachir sudah sejak lama membantu orang, bukan hanya Amien Rais.
"Yang ngasih itu kan Mas Tris. Nah mulai kenal tahun 1980an. Mas Tris punya dana sosial, zakatnya dari macam-macam dikumpulkannya. Tidak hanya Pak Amien, ribuan orang dibantu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Zulkifli menilai tidak mungkin Soetrisno Bachir menerima uang dari Siti Fadilah Supari. Sebab, kata Zulkifli, Soetrisno termasuk orang kaya.
"Bu Fadilah juga miskin itu saya lihat. Coba saja saudara cek, kaya atau enggak dia. Mana mungkin orang kaya seperti Mas Tris uangnya segitu banyak disumbang Ibu Siti Fadilah. Bagaimana. Kalau Bu Fadilah yang disumbang Mas Tris masih mungkin. Jangan dibalik-balik," ujarnya.
Ketua Umum PAN ini menilai jika KPK tidak berlaku adil dan objektif, maka masyarakat akan mulai kehilangan kepercayaan kepada KPK.
"Saya kira KPK tuh maunya apa sih? Akhirnya orang mulai enggak percaya, publik nggak percaya, juga semua aparat penegak hukum. Hati-hati, jangan tebang pilih," ujar Zulkifli.
ADVERTISEMENT
Meski menyebut pelibatan Amien Rais sebagai orderan, Zulkifli sendiri enggan menyebutkan siapa pihak yang memerintahkan. Namun, ia menyebutkan banyak tokoh yang sudah mengutarakan pendapat serupa seperti Din Syamsudin dan Fahri Hamzah. Bahkan, ia mengaitkan kasus ini dengan aksi 212 yang diikuti oleh Amien Rais.
"Saya enggak mau mengira-ngira, tapi yang jelas bau sangitnya tercium. Kalau kita lihat semua, Pak Din Syamsudin, Fahri Hamzah, semua ngomong gitu kan, ujarnya.
"Nah ini kalau yang 212 dibidik karena tinggal Pak Amien nah kan. Kan jadi Pak Amien dapat simpati luas. Kan sudah jelas Pak Amien sudah menyampaikan ini," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Amien Rais sebelumnya telah menyatakan dirinya tidak tahu menahu asal uang Rp 600 juta yang diterimanya dari Soetrisno Bachir. Sedangkan Soetrisno Bachir menegaskan uang yang diberikan ke Amien Rais tak terkait dengan pengadaan alat kesehatan (Alkes).
Sedangkan adik ipar Soetrisno Bachir, Nuki Syahrun dalam keterangannya di bawah sumpah menjelaskan bahwa uang yang diterima Amien Rais terkait dengan Alkes. Uang itu bersumber dari PT Mitra Medidunia, salah satu perusahaan pemenang tender Alkes di Kemenkes.