2 Teknik Irit BBM saat Berkendara di Jalan Menurun

6 Juli 2018 17:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pedal mobil matik (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pedal mobil matik (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Berkendara untuk memaksimalkan efisiensi bahan bakar tidak melulu harus perhatikan putaran mesin. Selain pengereman, ada cara lain yang sering dilakukan pengemudi untuk menghemat bahan bakar.
ADVERTISEMENT
Pada saat-saat tertentu atau ketika naik-turun perbukitan, pengemudi sering menggunakan dua cara, membiarkan mobil meluncur dengan engine brake atau sengaja menetralkan gigi. Namun muncul pertanyaan, lebih irit mana, meluncur dengan posisi netral atau menggunakan engine brake?
Jason Fenske dari akun Youtube Engineering Explained menjelaskan bila kondisi meluncur dengan engine brake adalah cara tepat untuk menghemat bahan bakar, namun meluncur dengan posisi netral juga bukan hal yang merugikan karena tergantung situasinya.
Saat situasi menuruni bukit, meluncur dengan engine brake akan lebih memaksimalkan efisiensi bahan bakar. Namun saat situasi menuruni kemudian medan menanjak, meluncur dengan posisi transmisi netral bisa diterapkan untuk mengejar efisiensi BBM.
Situasi menuruni bukit
Jalur Mudik Gentong (Foto: Prima Gerhard/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jalur Mudik Gentong (Foto: Prima Gerhard/kumparan)
Menurutnya, saat kaki terlepas dari pedal gas dan mobil meluncur pada gigi tertentu, mesin tidak akan menyuntikkan bahan bakar ke dalam ruang pembakaran, yang berarti laju mobil hanya memanfaatkan gravitasi dan momen inersia ban mobil.
ADVERTISEMENT
Pada kondisi ini, putaran mesin tetap bekerja karena ban yang berputar terhubung dengan transmisi hingga memaksa mesin berotasi, dan seterusnya hingga mesin berhenti berotasi karena tidak ada gaya lagi yang membuatnya berputar.
Beda halnya ketika meluncur dengan posisi transmisi netral. Mobil masih membutuhkan sedikit bahan bakar karena sama saja saat posisi idling biasa.
Ilustrasi Irit BBM (Foto: Dok.shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Irit BBM (Foto: Dok.shutterstock)
Fenske mendemonstrasikan konsumsi BBM mobilnya saat meluncur menggunakan engine brake dan transmisi netral. Saat Subarunya meluncur di perbukitan dengan engine brake tanpa menginjak pedal gas, indikator bensinnya menampilkan 42,4 km/liter (99,9 mil per galon), atau dengan kata lain efisiensi bahan bakar sedang dalam puncaknya.
Saat Fenske mengendarai pada posisi netral, indikator konsumsi BBM-nya menunjukkan angka yang variatif di bawah 42,4 km/liter, menandakan ada bahan bakar yang berlebih saat digunakan selama kondisi tersebut.
ADVERTISEMENT
Situasi medan menurun dan menanjak
Situasi menuruni kemudian menaiki bukit dengan posisi transmisi netral adalah hal yang paling menguntungkan. Sebab saat menuruni bukit, kecepatannya akan lebih besar ketimbang menggunakan engine brake. Kecepatan inilah yang dibutuhkan saat menaiki bukit berikutnya. Jauh berbeda apabila mengaplikasikan engine brake, saat kembali menaiki bukit, pengemudi harus menginjak gas lagi untuk menambahkan tenaga yang tentunya berdampak pada konsumsi BBM yang besar.
Technical Support Auto2000, Agus Mustafa juga menjelaskan, saat melepas pedal gas ada sedikit bahan bakar yang disemprot ke ruang bakar. Hanya saja ia mengimbau untuk tidak menetralkan transmisi saat menurun karena berbahaya alias kendaraan meluncur tanpa kendali.
"Penyemprotan (injeksi) bahan bakar ditentukan oleh sensor pedal gas (throttle) kalau lagi turunan posisi pedal gas kan dilepas, jadi posisi semprotan sama dengan lagi idling (sangat kecil). Kalau dinetralkan sangat tidak disarankan, tidak terjadi engine brake, bahaya malahan," ujarnya saat dihubungi kumparanOTO, Jumat (6/7).
ADVERTISEMENT