3 Kebiasaan Buruk Pengguna Skuter Matik

25 Desember 2018 18:42 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mengendarai skuter matik. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengendarai skuter matik. (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Jumlah peminat skuter matik di Indonesia kini semakin banyak. Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), sepanjang Januari-November 2018 saja ada pertumbuhan sekitar 11 persenan, dibanding dengan periode yang sama tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Jika melihat jumlah totalnya, sepanjang tahun ini sudah terjual 5.012.724 unit, sementara tahun lalu hanya 4.509.154 unit, atau naik sekitar 11,16 persen.
Namun sayangnya, masih ada pengguna motor matik yang belum mengendarainya dengan baik. Khawatirnya, kebiasaan tersebut bisa membuat motor cepat rusak, dan juga menjadi penyebab kecelakaan.
Technical Training PT Astra Honda Motor (AHM) Endro Sutarno mengatakan, ada beberapa habbit buruk yang kerap dilakukan para pengendara skuter matik.
Test ride Vespa Primavera edisi spesial (Foto: dok. Piaggio Indonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Test ride Vespa Primavera edisi spesial (Foto: dok. Piaggio Indonesia)
Kebiasaan pertama yang sangat sering dilakukan, khususnya oleh kaum hawa, adalah menarik gas bersamaan dengan menarik handle rem depan atau belakang,” kata Endro beberapa waktu lalu.
Endro mengungkapkan, kalau saat ini skuter matik menggunakan kopling sentrifugal. Jadi bila posisi rem ditarik bersamaan dengan gas, itu bisa membuat kopling panas dan membuat pelat kopling cepat aus.
ADVERTISEMENT
“Karena itu kami edukasi, bila sedang menarik gas, dan rem jangan ditahan. Ini habit yang kerap dilakukan ibu-ibu, apalagi kalau jalan menanjak,” ucap Endro.
Kedua, membawa barang berlebihan di dek motor. Ini sangat berbahaya, karena motor bisa kehilangan keseimbangan, mengganggu performa kendaraan, dan berisiko membuat dek motor rusak.
“Motor menjadi tidak seimbang, bila membawa beban berlebihan. Sebenarnya kalau tidak lebay bawa bebannya baik-baik saja,” ujar Endro.
Lalu yang ketiga sekaligus terakhir adalah abai dalam melakukan penggantian komponen filter udara. Efek negatif yang bakal ditimbulkan yaitu, borosnya konsumsi bahan bakar sepeda motor.
“Selain sering buka tutup atau main gas pada kondisi tidak perlu, tak mengganti saringan udara juga bisa bikin motor matik boros. Saringan udara yang kotor bisa membuat pembakaran jadi tidak sempurna, performa motor berkurang, dan ujungnya menjadi boros,” kata Endro.
ADVERTISEMENT