Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Memotong per untuk mendapatkan tampilan mobil agar menjadi lebih ceper, jelas sangat tidak dianjurkan. Pasalnya, hal tersebut bisa menyebabkan mobil menjadi sulit dikendalikan, khususnya saat kecepatan tinggi sehingga berpotensi terbalik.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, masih ada banyak cara yang bisa dipilih oleh pemilik mobil. Menurut Hadi Taruna, selaku kepala mekanik dari tim balap Pertamax Turbo GRT, cara aman membuat tampilan mobil menjadi lebih ceper adalah dengan mengganti suspensi standarnya.
“Daripada memotong per, cara paling aman ya dengan mengganti suspensi standarnya dengan suspensi aftermarket yang memang disediakan khusus untuk menurunkan ground clearance mobil tersebut,” jelas Hadi kepada kumparan.
Lebih lanjut Hadi menjelaskan, terdapat 3 jenis suspensi aftermarket yang dapat dipilih untuk membuat tampilan mobil menjadi lebih ceper.
Jenis suspensi ini mungkin menjadi pilihan yang paling simple dan terjangkau. Sportkit sendiri merupakan gabungan antara per dan shockbreaker aftermarket.
Hatar menjelaskan, sudah banyak merek aftermarket yang memang menyediakan Sportkit untuk tujuan menurunkan ground clearance.
ADVERTISEMENT
“Jadi sekarang ini sudah banyak merek-merek aftermarket, seperti Koni, Tein, atau Eibach. Biasanya mereka itu sudah bikinnya sepaket, shockbreaker dan per,” ujar Hadi.
Sportkit umumnya diperuntukkan untuk penggunaan sehari-hari atau jalan raya. Amannya penggunaan Sportkit, menurut Hadi tidak terlepas karena spesifikasi teknisnya yang sudah sesuai dengan mobil tersebut.
“Mereka itu umumnya sudah menghitung antara kerendahan ground clearance dan juga bobot mobil tersebut. Jadi dengan ulir per yang berkurang, kemampuan dia menahan bobot mobil tetap sama baiknya dengan per standar,” tambah Hadi.
Oleh karena itu, bila hendak membeli Sportkit Hatar pun menyarankan untuk mencari Sportkit yang memang diperuntukkan untuk mobil tersebut. Pastikan spesifikasi jenis, tipe, tahun dan bobot mobil sesuai dengan Sportkit yang akan digunakan.
ADVERTISEMENT
Menyoal harganya, saat ini Sportkit rata-rata dibanderol dengan kisaran harga mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 15 jutaan.
Pilihan selanjutnya, adalah Coilover. Serupa dengan Sportkit, Coilover umumnya juga sudah mencakup per dan shockbreaker. Berbeda dengan Sportkit yang ketinggiannya tidak dapat diatur, ketinggian pada Coilover dapat diatur dengan menggunakan sebuah kunci khusus.
“Coilover ini memang bisa diatur tinggi rendahnya dengan kunci khusus. Hanya saja pengaturannya manual, jadi dilakukan sebelum dipasang pada mobil,” papar Hadi.
Selain bisa mengatur tinggi rendah dari ground clearance mobil, Coilover juga dapat mengatur alignment roda mobil seperti Camber, Caster dan Toe, sesuai kebutuhan. Sehingga tidak heran bila Coilover cukup banyak digunakan untuk mobil balap dan modifikator.
ADVERTISEMENT
“Umumnya, Coilover ini memang digunakan untuk mobil balap. Karena mereka butuh meng-adjust agar mobil tetap bisa rigid dan stabil saat berbelok dengan kecepatan tinggi. Begitupun dengan modifikator yang ingin membuat tampilan mobilnya menjadi lebih ceper atau stance,” beber Hadi.
Untuk membeli Coilover, Hatar juga mengimbau agar pemilik mobil menyesuaikan antara spesifikasi dan peruntukkan Coilover tersebut.
“Sebelum membeli, pastiin dulu Coilover itu memang diperuntukkan untuk mobil yang kita punya. Lalu cek juga, apakah itu untuk balap atau harian,” jelas Hadi.
Untuk harganya sendiri, jelas Coilover memiliki banderol harga yang sedikit lebih mahal. Saat ini, mayoritas Coilover dibanderol dengan harga mulai dari Rp 10 juta hingga Rp 100 juta.
Pilihan terakhir yaitu adalah Air Suspension. Pada jenis yang ketiga ini, memang cukup banyak dipilih oleh para modifikator yang ingin membuat tampilan mobilnya menjadi sangat ceper.
ADVERTISEMENT
“Kalau Air Suspension biasanya lebih ke arah style. Karena dia turun naiknya bisa secara otomatis dengan hanya menekan satu tombol,” ujar Hadi.
Naik turunnya Air Suspension tersebut berasal dari tabung udara yang akan diletakan pada bagian bagasi. Saat kita memerintahkan mobil untuk naik atau turun, selanjutnya sistem elektronik dari Air Suspension akan memerintahkan tabung udara untuk memompa atau menghisap udara yang ada pada balon suspensi.
Berbeda dari Coilover yang aman untuk digunakan pada kecepatan tinggi, Air suspension menurut Hadi sangat tidak direkomendasikan untuk digunakan pada kecepatan tinggi. Pasalnya, dikhawatirkan saat mobil melaju dengan kecepatan tinggi dan menemui jalan bergelombang, beberapa bagian kaki-kaki akan menghantam dan membuat balon suspensi menjadi pecah.
ADVERTISEMENT
“Kalau dibawa ngebut di tol dengan jalan tidak rata, potensinya ya bisa pecah si balonnya,” ucap Hadi.
Untuk pemasangan Air Suspension sendiri, menurut Hadi tidaklah bisa sembarangan, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, untuk pemasangan Air Suspension, Hadi pun menganjurkan agar pemilik mobil berkonsultasi terlebih dahulu dengan pihak yang ahli akan Air Suspension.
Untuk harganya, Air Suspension rata-rata dibanderol dengan harga di atas Rp 20 jutaan, tergantung merek dan peruntukkan mobil.