5 Hal Sepele yang Bikin Motor Boros Bensin

27 November 2018 9:45 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemudik motor melintasi Jalan Raya Bandung. (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
zoom-in-whitePerbesar
Pemudik motor melintasi Jalan Raya Bandung. (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
ADVERTISEMENT
Sepeda motor yang irit bahan bakar tentunya menjadi tunggangan sehari-hari incaran banyak orang. Tentunya dengan mesin motor yang hemat bensin, bisa menekan biaya pengeluaran sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Hanya saja gelar motor irit bensin ditentukan oleh pemiliknya sendiri. Banyak faktor yang membuat motor bisa dikatakan irit bensin tergantung perilaku si pengendaranya. Lalu hal apa saja yang nyatanya membuat konsumsi bahan bakar boros? Berikut ulasannya.
1. Bawa beban berlebih
Setiap pabrikan motor telah membuat batasan bobot penumpang agar tidak terjadi dinamika pada komponen motor. Membawa beban yang melebihi batasan, tentunya membuat kerja mesin lebih berat sehingga diperlukan asupan bahan bakar yang lebih banyak untuk mencapai torsi.
Pemudik bersepeda motor melintas di jalur Pantura (Foto: ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)
zoom-in-whitePerbesar
Pemudik bersepeda motor melintas di jalur Pantura (Foto: ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)
Umumnya bila merujuk buku petunjuk motor bawaan pabrik, batas beban motor sebesar 120 kg, termasuk pengendara dan penumpangnya. Lebih lanjut bila lebih dari itu, tentunya konsumsi bahan bakar akan lebih besar.
ADVERTISEMENT
2. Gebar-geber dan tarik gas secara spontan
Perilaku sepele lain yang membuat konsumsi bensin boros adalah gebar-geber motor tanpa sebab. Membuka gas secara spontan dalam keadaan gigi netral atau tuas kopling aktif dan dilakukan berulang-ulang sudah tentu membuat bahan bakar terbuang sia-sia.
Apalagi menarik gas secara spontan hingga melebihi batas torsi mesin. Umpamanya apabila mesin punya torsi yang dicapai pada putaran mesin 5.000 rpm, maka sebaiknya hindari bukaan gas melebihi 5.000 rpm dan putar gas secara lembut, kecuali untuk mengejar tenaga saat menyalip kendaraan lain.
Ilustrasi geng motor di Padang, Sumatera Barat (Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi geng motor di Padang, Sumatera Barat (Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
3. Tekanan angin pada ban kurang
Hal sepele lainnya adalah membiarkan tekanan angin pada ban berkurang. Pada kondisi tersebut, area pijak ban yang menyentuh permukaan jalan akan lebih lebar dan luas, yang secara bersamaan membuat tarikan lebih berat.
ADVERTISEMENT
Seperti beban yang berlebih, ban yang kurang angin membuat kerja mesin lebih berat lagi sehingga membutuhkan asupan bahan bakar yang lebih banyak lagi untuk mengejat torsi dan tenaga.
Ilustrasi cek tekanan angin ban motor (Foto: dok. Motorcycle)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cek tekanan angin ban motor (Foto: dok. Motorcycle)
4. Teknik pengereman yang kurang tepat
Teknik pengereman ternyata juga berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar. Mekanismenya sama seperti buka-tutup gas secara spontan.
Saat sedang berjalan pada kecepatan tinggi kemudian melakukan perlambatan hingga penghentian secara mendadak, konsumsi bahan bakar juga akan terbuang secara sia-sia.
Posisi jari pada tuas rem depan (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Posisi jari pada tuas rem depan (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
Usahakan selalu prediksikan jarak pengereman dan manfaatkan momentum perlambatan melalui engine brake. Hindari pengereman secara mendadak karena untuk menghentikan laju dalam kondisi kecepatan tinggi, mesin juga butuh tenaga yang lebih.
5. Modifikasi
ADVERTISEMENT
Terakhir adalah modifikasi. Umumnya untuk mendongkrak tampilan lebih gambot, pemilik motor mengganti ban standar jadi lebih besar ukurannya. Hanya saja tanpa disadari, mengubah ban jadi lebih lebar mengakibatkan konsumsi bensin lebih besar.
Sama seperti ban yang kurang tekanan anginnya, dengan ban yang tapaknya lebih lebar membuat pijakan lebih luas sehingga mesin butuh bensin yang lebih banyak untuk memutarkan ban.
Modifikasi All New Honda Vario 150 (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Modifikasi All New Honda Vario 150 (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
Selain pada ban, modifikasi mesin atau bore up tanpa mengganti ECU juga bisa membuat boros bensin.
"Kalau mau bore up tetap irit, tambahin juga ganti ECU atau injektor, kan asupan bensinnya makin banyak, makanya ganti ECU standard pakai yang after market biar settingan-nya sesuai," ujar Juki, penggawa bengkel R59 Matic Shop.
ADVERTISEMENT