7 Fakta Honda PCX Hybrid: Fitur yang Jadi Kelebihan hingga Kekurangan

17 Mei 2018 4:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Honda PCX Hybrid (Foto: dok. AHM)
zoom-in-whitePerbesar
Honda PCX Hybrid (Foto: dok. AHM)
ADVERTISEMENT
Honda PCX Hybrid menjadi satu-satunya skutik hibrida yang pernah diluncurkan dan dijual di Tanah Air. Wujudnya pertama kali dikenalkan pada 19 April lalu dalam pembukaan gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018.
ADVERTISEMENT
Hampir memasuki satu bulan sejak diluncurkan, PT Astra Honda Motor (AHM) menilai masih banyak masyarakat yang belum mengetahui teknologi pada PCX Hybrid, bahkan masih banyak yang menganggap teknologi terbarunya ini untuk menghemat bahan bakar.
Menjawab keraguan tersebut, kumparanOTO merangkumnya menjadi 7 hal yang harus kamu ketahui tentang Honda PCX Hybrid bersama Techincal Training PT AHM Endro Sutarno, simak ulasannya di bawah ini ya!
1. Memiliki Sistem Motor Assist
Beda dari PCX standard, ACG Starter yang tersematkan selain membuat nyala mesin tidak bersuara, juga berfungsi memicu tenaga atau disebutnya motor assist. Nah motor assist ini dibantu perangkat lain seperti Power Drive Unit (PDU) sebagai 'otak' dari sistem hibrida, dan baterai li-ion 50,4 volt untuk mengantarkan energi ke ACG Starter sehingga berputar lebih cepat (menghasilkan motor assist), dengan ACG starter, torsi akan meningkat 20-30 persen.
Honda PCX Hybrid (Foto: dok. AHM)
zoom-in-whitePerbesar
Honda PCX Hybrid (Foto: dok. AHM)
Cara kerjanya, saat gas dibuka secara spontan, PDU akan mengatur bukaan throttle, putaran mesin juga motor assist pada ACG Starter berputar lebih cepat, sehingga didapatkan torsi yang lebih besar. Pada saat yang bersamaan, daya pada baterai akan terserap menuju ACG Starter dan energinya akan berkurang, saat tuas gas dilepas atau deselerasi, PDU akan mengatur untuk mengisi daya ulang baterai.
ADVERTISEMENT
2. Tenaga dan Torsi Bertambah
Pada spesifikasinya, mesin PCX menjanjikan tenaga maksimum 14,5 daya kuda (dk) pada 8.500 rpm serta torsi 13,2 Nm pada 6.500 rpm, sementara motor listriknya yang berupa ACG Starter mampu mengeluarkan tenaga 1,8 dk pada 3.000 rpm serta torsi 4,3 Nm pada 3.000 rpm. Kamu masih bingung membaca spesifikasi mesinnya? Endro menjelaskan, saat motor assist aktif, pada putaran mesin 3.000 rpm, tenaga mesinnya akan bertambah 1,8 dk, pada saat yang bersamaan, torsinya juga bertambah 4,3 Nm.
"Untuk tenaga dan torsi, motor listriknya ini memberikan tenaga pada saat putaran mesin 3.000 rpm, jadi pada putaran mesin rendah performanya akan langsung terasa. Tapi jangan salah kaprah langsung menambahkan tenaga mesin dan tenaga motor listriknya, karena ada variabel tertentu yang mengaturnya, enggak bisa langsung ditambahkan 14,5 dk tambah 1,8 dk jadinya 16,3 dk, itu enggak bisa," ujar Endro kepada kumparanOTO dalam Bedah Teknologi Honda PCX Hybrid di Sunter, Jakarta Utara, Rabu (16/5).
ADVERTISEMENT
3. Efisiensi Bahan Bakar Lebih Irit 3 Persen
Meski menggendong nama hybrid, teknologi yang dimaksud bukan untuk mengejar efisiensi bahan bakar, Presiden Direktur PT AHM Toshiyuki Inuma pun mengakui bila kehematan bahan bakar akan berkisar 2 hingga 3 persen saja, selebihnya akan dirasakan pada performanya yang lebih bertenaga.
Honda PCX Hybrid (Foto: dok. AHM)
zoom-in-whitePerbesar
Honda PCX Hybrid (Foto: dok. AHM)
Walaupun angka 2 atau 3 persen dirasa tidak begitu signifikan, Endro menjelaskan efisiensi tersebut karena putaran ACG Starter yang dibantu baterai li-ion, sehingga putaran cranksaft bertambah, pun membuat fly wheel (roda penerus) memutar lebih cepat.
"Untuk perputaran yang lebih cepat ini konsumsi bbm-nya tetap sama dibanding PCX standar, sehingga untuk mendapatkan akselerasi yang lebih cepat itu menggunakan konsumsi BBM yang tidak banyak, di situ lah 3 persennya tadi," tutur Endro.
ADVERTISEMENT
4. Umur Baterai Lithium-Ion 8 Tahun
"Ini tahannya 8 tahun, tapi setelah 5 tahun pemakaian, dia (baterai) akan mengalami penurunan kualitas sama seperti baterai handphone, jadi ketika dicas ulang tidak akan bisa sampai full lagi, namun tetap memberikan performa yang sama seperti kondisi awalnya," jelas Endro.
5. Harga Rp 40 juta-an
Meski belum ada harga resmi yang dibanderol oleh AHM, sudah lebih dari 40 pemesanan unit PCX Hybrid masuk. Saat diluncurkan, AHM memberikan harga yang ditawarkan berkisar Rp 40 jutaan, artinya lebih mahal Rp 10 juta dari PCX standar. AHM menargetkan penjualan PCX Hybrid mencapai 2.000 unit per tahun atau 160-an unit setiap bulannya.
6. Punya 3 Driving Mode
ADVERTISEMENT
Tidak seperti PCX standar, PCX Hybrid memiliki tiga modus berkendara untuk memaksimalkan gaya pengendaraan sesuai karakter pemiliknya. Pertama ada D (Drive) mode, dalam pilihan ini pengendara akan merasakan performa yang lebih bertenaga akibat motor assist tadi namun disertai dengan kehematan bahan bakar. Kedua ada S (Sport) mode yang menjanjikan akselerasi lebih reponsif dan berperforma dibanding D mode, hal ini didukung dari putaran ACG starter yang lebih cepat untuk menghantarkan daya ke mesin sehingga tenaga dan torsi yang dikeluarkan lebih mantap.
Honda PCX Hybrid (Foto: dok. AHM)
zoom-in-whitePerbesar
Honda PCX Hybrid (Foto: dok. AHM)
Untuk pilihan berkendara S model ini, Endro mengakui bila tarikannya akan terasa cepat dan menghentak.
"Kalau pasang S mode, ini menghentak, jadi kalau lampu hijau (saat berada di lampu lalu lintas) menyala dia (PCX Hybrid) pasti lari duluan," ujarnya sambil tertawa.
ADVERTISEMENT
Terakhir ada pilihan idling mode yang memberikan sensasi berkendara seperti saat D mode diaktifkan namun fitur Idling Stop System dimatikan.
7. Sayang, Bagasinya Lebih Kecil
Untuk urusan akomodasi bagasi atau penyimpanan barang, bagasi PCX Hybrid ternyata tidak sebesar PCX standar. Ini karena kompartemen bagasi bagian belakang digunakan untuk menyimpan baterai li-ion 50 volt, sehingga harus mengorbankan volume bagasi yang sebelumnya 28,8 liter menjadi 23,2 liter saja. Namun jangan salah, dengan kapasitas tersebut bagasinya masih dapat menampung helm full face sekalipun.