ABS, Fitur Keselamatan Wajib Mobil Kekinian yang Diadopsi dari Pesawat

29 Oktober 2018 13:30 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Modul ABS pada mobil (Foto: dok. Your Mechanic)
zoom-in-whitePerbesar
Modul ABS pada mobil (Foto: dok. Your Mechanic)
ADVERTISEMENT
Tidak banyak yang tahu kalau fitur keselamatan Anti-lock Braking System atau ABS diadopsi dari pesawat terbang. Pada pesawat terbang, ABS berfungsi mencegah ban mengunci ketika mendarat demikian seperti mengutip Budget Dircet.
ADVERTISEMENT
Hanya saja fitur yang disematkan pada komponen pengeraman ini tidak bernama ABS, melainkan Anti Skid System, tetapi memiliki makna yang sama seperti ABS.
Pada awal tahun 1950, Anti Skid System besutan Dunlop Maxaret diandalkan dalam dunia penerbangan dan ditanam pada beberapa jenis pesawat komersial, jet, dan tempur.
Selain kegunaannya mencegah ban selip, Anti Skid System juga dapat mengurangi jarak pengereman hingga 30 persen dalam kondisi permukaan jalan yang dingin atau basah. Adapun fungsi lainnya adalah meningkatkan umur ban dan membantu lepas landas dan pendaratan yang halus.
Ilustrasi mekanisme Anti Skid System (Foto: dok. Flight Mechanic)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mekanisme Anti Skid System (Foto: dok. Flight Mechanic)
Tapi bedanya dengan ABS pada kendaraan, Anti Skid System punya sistem tambahan lain seperti Auto Brake, indikator suhu pengereman, dan kipas pada komponen pengereman.
ADVERTISEMENT
Auto Brake dapat dimanfaatkan ketika pembatalan lepas landas atau take off. Saat pesawat melaju dengan kecepatan tinggi tetapi gagal terbang, maka fitur Auto Brake ini akan bekerja untuk mendukung perlambatan.
Cara kerja
ABS pertama kali digunakan di mobil pada tahun 1970 dan akhirnya menjadi standar keselamatan pada akhir tahun 80-an, artinya seluruh mobil yang diproduksi tahun itu wajib memiliki ABS.
ABS bekerja dengan bantuan beberapa komponen seperti sensor kecepatan, electronic control module (ECM) atau electronic control unit ditambah hydraulic control unit (HCU).
Ilustrasi  pengereman mendadak (Foto: dok. Motorbeam)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengereman mendadak (Foto: dok. Motorbeam)
Saat melakukan pengereman secara mendadak, sensor mendeteksi kecepatan dan perputaran ban lebih lambat dan berpotensi mengunci atau selip, sistem pada HCU secara sistematis akan mengatur porsi tekanan pengereman (bisa menambah atau mengurangi) pada masing-masing ban.
ADVERTISEMENT
Ketika terjadi pembagian porsi ini lah ABS bekerja sehingga perlambatan kendaraan dapat dikendalikan.
Beda pada mobil yang tidak dilengkapi dengan ABS, saat melakukan pengereman ban akan berhenti berotasi namun kendaraan tetap meluncur tanpa kendali. Ini karena ban kehilangan traksi, sehingga ketika setir dibelokkan pun tidak akan memberikan efek apapun.
Tetapi perlu diingat, sistem ABS bukanlah sistem mandiri yang mengambil alih kerja pengereman saat pengemudinya panik atau hilang kendali, ABS hanya membantu momentum pengereman atau perlambatan untuk menghindari tabrakan dengan material di depannya.