Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Untuk saat ini belum ada rencana, ya. Kami fokus pasarkan PCX160 dulu," respons singkat pria yang karib disapa Muhib ini kepada kumparan beberapa waktu lalu.
Honda PCX sudah lebih dari satu dekade mengaspal di Tanah Air. Awal kemunculannya dilakukan pada tahun 2010 silam, kala itu motor skutik tersebut masih didatangkan utuh atau CBU dari Thailand dan mengusung kapasitas mesin 125 cc.
Baru pada tahun 2014, AHM memutuskan tak lagi memboyong unit PCX langsung dari Thailand, melainkan dari Vietnam. Kubikasi mesin yang digendong pun meningkat menjadi 149 cc atau dibulatkan 150 cc yang membuat banderolnya juga melonjak.
Status CBU yang diemban PCX masih bertahan hingga medio tahun 2015-2017, sampai kompetitornya Yamaha NMax muncul di pasar domestik. Hingga pada 2018, AHM secara resmi memulai produksi lokal PCX15o.
ADVERTISEMENT
Saat itu pabrikan melepasnya dengan harga Rp 27,7-30,7 juta OTR Jakarta dan dua bulan setelahnya Honda justru menghadirkan PCX hibrida. Ubahan signifikan pada PCX terjadi pada tahun 2021, kapasitas mesinnya naik menjadi 160 cc atau tepatnya 156,9 cc.
Sampai pada akhirnya tahun ini, Honda global memperkenalkan PCX model terbaru dengan sejumlah ubahan cukup signifikan di Eropa atau tepatnya pada ajang pameran otomotif Milan Motor Show (EICMA) 2024.
Melihat sekilas wujudnya, Honda PCX tahun model 2025 ini tak banyak berbeda dibanding dengan unit yang dijual di Indonesia. Ia lebih cocok disebut facelift bila hanya mengamati dari aspek desainnya saja.
Misalnya, pada bagian fasia bentuk lampu utama dipahat ulang membuatnya tampil lebih tajam dan agresif. Windshield kini juga terlihat lebih ramping dan kurus, serta beberapa panel bodi didesain ulang yang bikin garis-garisnya serba tajam.
ADVERTISEMENT
Paling menarik sebenarnya ada pada area cockpit, kemudi sekarang ditutupi cover. Jadi sedikit mengingatkan kepunyaan Honda Forza, di belakangnya terdapat panel meter digital baru berukuran 5,5-inci yang bisa terintegrasi dengan Honda RoadSync.
Improvement lainnya yaitu penyematan sub-tank pada suspensi belakang dan rem belakang cakram. Untuk pasar Eropa, model PCX sebelumnya memang sejatinya belum dilengkapi dengan rem piringan untuk roda belakangnya.
Karena dipasarkan mayoritas negara Benua Biru, Honda PCX di sana dibekali mesin dengan kubikasi 125 cc SOHC eSP 4-langkah berpendingin cairan. Tenaga yang bisa dihasilkan sebesar 12,3 dk pada 8.750 rpm dan torsi 11,7 Nm di 6.500 rpm.
Sementara untuk pasar Indonesia, PCX yang ada saat ini dibenamkan mesin 156,9 cc yang mampu memproduksi tenaga 15,7 dk pada 8.500 rpm dan torsi puncak 14,7 Nm di 6.500 rpm. Untuk fiturnya sama-sama mengemas teknologi rem ABS dan kontrol traksi.
***
ADVERTISEMENT