Alasan Honda Jualan Mobil Hybrid Dulu di Indonesia

28 November 2022 7:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Honda CR-V dan Accord Hybrid. Foto: Gesit Prayogi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Honda CR-V dan Accord Hybrid. Foto: Gesit Prayogi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Honda menjadi salah satu pabrikan besar yang belum memulai memasarkan mobil elektrifikasi di Indonesia, jika dibandingkan dengan pabrikan lainnya seperti Toyota, Hyundai, maupun Wuling. Setidaknya, sampai akhir tahun ini.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut bukan berarti sama sekali tidak ada rencana soal elektrifikasi dari pabrikan berlogo H tegak itu, tetapi ada banyak pertimbangan yang ditempuh sebelum benar-benar terjun ke era elektrifikasi.
Senior Vice President PT. Honda Prospect Motor (HPM), Benawati Abas menjelaskan, HPM akan tetap dengan rencana mereka untuk terlebih dahulu memasarkan dan memproduksi mobil hybrid mulai tahun depan di Tanah Air.
“Untuk saat ini kami akan menjembatani dengan rencana untuk membuat (mobil) hybrid yang akan diperkenalkan tahun 2023,” ujar Benawati dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR dengan Dirjen Ilmate Kementerian Perindustrian belum lama ini.
Honda CR-V PHEV resmi meluncur di pameran otomotif Beijing 2020. Foto: Honda
Menurutnya, HPM saat ini masih terhubung dengan banyak supplier (pemasok komponen) dan tenaga kerja, serta masih melakukan aktivitas ekspor lebih ke 30 negara di dunia. Apabila sepenuhnya langsung beralih ke listrik murni, Benawati menambahkan, akan banyak pengurangan dari sisi produksi.
ADVERTISEMENT
“Kalau langsung beralih ke BEV, maka banyak supplier kita akan tutup dan banyak sekali pengangguran. Kami saat ini memiliki 180 supplier yang mana di dalamnya ada 65 supplier untuk mesin, diperkirakan untuk man power ada 75.000 manpower termasuk supplier dan kami memproduksi mesin 1.000 unit,” imbuhnya.
Makanya, sebagai awal, mobil hybrid dinilai lebih cocok untuk masyarakat Indonesia saat ini, sembari menuju target net zero emission yang telah ditetapkan pemerintah untuk tahun 2060 mendatang.
“Kami mohon supaya ada regulasi dari pemerintah untuk menjembatani dengan hybrid terlebih dahulu karena kami juga masih melakukan ekspor mesin dan mobil ke 30 negara,” kata Benawati.
Logo teknologi hybrid Honda e:HEV 2021. Foto: Honda Motor Japan
Sebelumnya, HPM telah membeberkan rencana elektrifikasi mereka dengan memperkenalkan teknologi e:HEV pada mobil CR-V hybrid dan Accord hybrid di ajang GIIAS 2022 lalu.
ADVERTISEMENT
“Kita tahu dunia ini berubah dan teknologi baru terus berkembang sesuai keberlangsungan lingkungan. Untuk itu Honda memiliki visi zero carbon pada 2050 dan meningkatkan model EV dan FEV hingga 2040," terang Presiden Direktur PT HPM, Kotaro Shimizu waktu itu.
Kendati demikian, pabrikan asal Jepang itu hingga saat ini masih belum memberikan informasi lebih rinci mengenai mobil hybrid yang akan dipasarkan di Indonesia tahun depan. Sebab, CR-V dan Accord hybrid yang dipajang saat itu hanya sebatas showcase alias belum diluncurkan secara resmi.
“Kami akan menjual dua model hybrid tahun depan dan salah satunya akan diproduksi lokal," imbuh Shimizu.
Kehadiran dua model tersebut pada waktu itu sebagai wujud komitmen pabrikan untuk mengenalkan teknologi elektrifikasi kepada masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
***