Amankah Mengonsumsi Minuman Energi untuk Hilangkan Kantuk Saat Berkendara?

13 Februari 2020 17:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi minuman energi saat berkendara Foto: dok. desertcart
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi minuman energi saat berkendara Foto: dok. desertcart
ADVERTISEMENT
Sejumlah pengendara biasanya mengonsumsi minuman berenergi ketika hendak melakukan perjalanan jauh. Cara ini dianggap efektif untuk meningkatkan konsentrasi dan menghilangkan rasa kantuk.
ADVERTISEMENT
Dokter spesialis gizi klinik Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah Raissa Edwina Djuanda M. Gizi, Sp.GK. mengatakan, hal tersebut benar adanya bila dikonsumsi dalam takaran yang cukup.
"Produk energy drink bisa meningkatkan kewaspadaan saat mengemudi. Hal ini karena energy drink mengandung kafein yang jumlahnya bisa lebih besar dari kopi," jelas Raissa saat dihubungi kumparan, Kamis (13/2).
Ilustrasi minuman energi dalam kemasan kaleng Foto: dok. Sciencemag
Perbandingannya sesuai penuturannya, secangkir kopi memiliki tingkat kafein sekitar 150 hingga 200 mg, sementara satu kaleng energy drink bisa mencapai 250 sampai 500 mg kafein tergantung merek.
"Sedangkan pada umumnya dalam sehari seseorang hanya disarankan tidak mengonsumsi kafein melebihi 150 sampai 200 mg," sambungnya.
Ilustrasi minuman energi dalam kemasan kaleng Foto: dok. Irish Examiner
Maka dari itu, menenggak minuman berenergi tersebut juga butuh pertimbangan katanya. Apalagi bila dikonsumsi berlebih, maka harus siap-siap terkena efek samping seperti: berdebar, tremor, cemas, nyeri perut, nyeri dada, pusing, insomnia, sesak nafas, sampai rasa baal di area tangan maupun kaki.
ADVERTISEMENT
Dengan mengetahui efek samping tersebut, bukannya tidak boleh meminumnya. Raissa menyarankan, sebaiknya siasati dengan takaran cukup. Amannya tidak diminum satu kaleng penuh.
Ilustrasi minuman energi Foto: Pixabay
"Sebaiknya jangan langsung dihabiskan satu botol, bisa dicicil sedikit, misal dua tegukan dulu, nanti 3 jam lagi dua teguk lagi," pungkasnya.
Bila masih bingung, sebelum memulai perjalanan, perhatikan kandungan gizi yang biasa tertera di balik kemasan. "Kalau dosis kafeinnya besar, seperempat sampai setengah botol saja per hari," tuntas Raissa.