Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hanya saja pada beberapa kasus, bisa jadi rantainya dulu yang usia pakainya pendek, sementara gir masih cukup tebal, atau pun sebaliknya. Apabila menemukan hal ini, mau tidak mau harus mengganti part yang aus saja.
Tapi pertanyaannya, bolehkah hal demikian?
Menjawab ini, Toni, penggawa Sumber Rizki Motor di Tangerang Selatan menuturkan, sah-sah saja kalau mengganti rantai tanpa disertai gir. Kendati begitu, harus pahami risikonya.
"Jadi kalau sudah ganti rantai duluan, seminggu-dua minggu harus ganti gir juga sebenarnya. Apalagi yang beda merek, kan rantainya harus menyesuaikan gir tuh, bisa jadi gir cepat tajam," jelas Toni kepada kumparan, Selasa (27/8).
Hal yang sama juga berlaku apabila hanya mengganti gir tanpa rantainya. Kondisi rantai yang kotor dan bergesekan dengan ujung gir yang tebal, justru membuat rantai cepat aus dan kaku.
ADVERTISEMENT
Jika terpaksa hanya mengganti gir, sebelum memasangnya, bersihkan rantai dengan menyikatnya agar kotoran rontok. Setelahnya, semprot dengan cairan khusus rantai supaya lentur dan mengurangi gaya geseknya.
Biar mengurangi risiko, Toni menyarankan supaya penggantian mekanisme penggerak ini dilakukan bersamaan. "Amannya sih gantinya bareng ya, ikut rekomendasi pabrik biar habisnya bareng. Lagian kan paketannya biasanya dijual satu set," pungkas Toni.
Benefit dari penggantian rantai dan gir bersamaan ini adalah periode mengatur kekencangan rantai sepeda motor yang relatif lebih lama. Beda cerita bila mengganti salah satunya, mau tidak mau harus rutin mengecek kekencangannya beberapa waktu karena usia pakai yang berbeda.