Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu komponen penting dalam kendaraan, kinerja aki tidak mungkin selalu dalam kondisi yang prima. Ada waktu di mana, performa aki menurun seiring dengan usia.
ADVERTISEMENT
Jika sudah begitu, saran terbaik adalah mengganti aki dengan yang baru. Meskipun ada sejumlah orang yang justru memilih opsi untuk menggantinya dengan yang bekas.
Karena alasan murah menjadi alasan utama. Tapi, apakah aman menggunakan aki bekas
Quality Assurance Astra Otoparts, Akhmad Sandhipatria, mengatakan penggunaan aki bekas yang dipakai bersifat recharge saja.
“Karena di mobil itu kan sebenarnya aki juga di-recharge, di-recharge yang terus berjalan gitu. Nah yang dilarang itu, aki bekas yang sudah pernah rusak bagian dalamnya atau telah direkondisi,” jelas Akhmad kepada kumparan beberapa waktu lalu.
Deputy Engineering PT GS Battery, Hendro Sutisna menambahkan, menggunakan aki rekondisi aki sangat berbahaya. Sebab, aki tersebut meningkatkan potensi terjadi korsleting listrik pada kendaraan.
“Kalau orang awam biasanya paling gampang bedainnya dari seal-nya yang tidak rata. Kalau sudah dibongkar, biasanya seal-nya itu tidak bisa 100 persen rapat dan tidak rapi, pasti kelihatan ada bekas solderannya. Ketika dicongkel juga akan kelihatan bedanya, mana yang belum pernah dibongkar dan sudah pernah dibongkar,” jelas Hendro.
ADVERTISEMENT