Ancaman Virus Corona, Pameran IIMS 2020 Berpotensi Ditunda?

2 Maret 2020 19:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung di IIMS 2018 Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung di IIMS 2018 Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Dyandra Promosindo memastikan bahwa Indonesia International Motor Show (IIMS) masih akan digelar sesuai jadwal, yakni pada 9-19 April 2020.
ADVERTISEMENT
Menurut Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Hendra Noor Saleh, keputusan itu sudah dibuat berdasarkan hasil evaluasi menyeluruh. Meskipun, International Furniture Expo (IFEX), yang juga dikelola Dyandra ditunda karena wabah virus Corona (SARS-CoV-2), yang jadi penyebab penyakit COVID-19.
"IFEX kami tunda sampai waktu yang tidak ditentukan. Walaupun lokal, pesertanya hampir mayoritas luar negeri. Sementara IIMS pesertanya mayoritas lokal semua, termasuk APM-nya juga sudah dijalankan oleh lokal," tuturnya kepada kumparan, Senin (2/3).

Peluang ditunda

Namun kata Kohen --sapaan karibnya, mereka masih tetap waspada, mengingat kondisi yang kemungkinan berubah.
"Bagaimana memburuknya, ya ketika pemerintah mengeluarkan pernyataan, bahwa sebaiknya tak ada keramaian. Bila itu terjadi, kami tak mungkin berbeda dan pasti ikut --menunda gelaran IIMS. Karena saat ini baru pengumuman saja ada yang kena," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, salah satu pameran otomotif terbesar di dunia, Geneva International Motor Show (GIMS) 2020 batal diselenggarakan karena virus Corona. Keputusan itu menyusul kebijakan otoritas setempat untuk melarang perhelatan yang melibatkan lebih dari seribu orang hingga 15 Maret 2020.
Presiden Jokowi di IIMS 2018 Foto: Jihad Akbar/kumparan

Dari thermal scanner sampai tenaga medis

Kohen melanjutkan, penyelenggaran IIMS 2020 akan menyediakan alat thermal scanner pada pintu masuk utama, sebagai antisipasi terkait penyebaran virus corona di dalam venue.
"Sebelumnya kami juga sudah memiliki tenaga medis, tapi kali ini kami lipatgandakan. Jadi ketika ada suhu tubuh yang terdeteksi membahayakan, bisa langsung ditangani," ucapnya.
Kohen memastikan, Agen Pemegang Merek (APM) otomotif yang sebelumnya sudah mendaftar sebagai peserta, belum ada yang mengundurkan diri dan masih sesuai rencana.
ADVERTISEMENT