Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Cuaca yang tiba-tiba mendung kadang dibarengi dengan hadirnya angin kencang. Kondisi ini tentu membahayakan pengguna jalan khususnya pemotor .
ADVERTISEMENT
Apalagi angin yang berhembus dari depan dan samping, bisa-bisa membuat keseimbangan ketika berkendara terganggu dan akhirnya mengakibatkan oleng.
Instruktur keselamatan berkendara yang juga pendiri Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, tiupan angin membuat peluang terjadi kecelakaan begitu besar.
"Maka dari itu wajib disikapi dengan benar. Salah kaprah kalau justru menambahkan kecepatan laju motor kalau justifikasinya untuk membelah angin," kata Jusri saat dihubungi kumparan, Kamis (14/11).
Masih dijelaskan Jusri, ketika pemotor malah melajukan motornya makin kencang, yang ada ban akan kehilangan traksi. Kemudian kendali motor juga tidak lagi mulus, karena tiupan angin yang sewaktu-waktu dapat membelokkan ban depan dengan sendirinya.
"Karena ban depan itu pusat kontrol, pusat kendali, daya cengkeramannya harus dijaga. Apabila diterpa angin, sama saja seperti aquaplanning, ban bisa terangkat," tambahnya.
Segera lakukan perlambatan
Untuk itu, Jusri merekomendasikan untuk langsung melakukan perlambatan ketika mendapati kendali mulai goyah, atau angin semakin besar.
ADVERTISEMENT
Bila perlu, tepikan kendaraan dan hentikan perjalanan sampai angin benar-benar berkurang dan hilang.
Hal ini dilakukan untuk memastikan traksi ban ke permukaan jalan tetap terjaga. Pun bila sewaktu-waktu oleng, kendali bisa cepat dikoreksi dan tidak membahayakan diri sendiri serta orang lain.
"Karena dalam keadaan jalan motor kan tidak stabil, pengendara harus menjaga keseimbangan. Maka segera lakukan perlambatan dan berhenti. Stabilkan motor dengan mengaktifkan standar atau kedua kaki menapak," kata pria penyuka moge petualang ini.
Namun jangan langsung serta-merta melakukan pengereman mendadak, kemudian langsung melipir ke tepi jalan. Situasi tersebut justru berpotensi membahayakan pengguna jalan di belakangnya.
Berikut ini adab melakukan perlambatan saat diterpa angin dari Jusri:
1. Langsung cek spion, pastikan tidak ada kendaraan atau dalam kondisi yang tidak terlalu dekat
ADVERTISEMENT
2. Nyalakan sein, sesuai arah pengendara ingin menepi. Hal ini sebagai komunikasi ke pengendara di belakangnya supaya tidak kaget
3. Cek spion lagi guna memastikan lagi keamanan untuk menepi
4. Tepikan kendaraan pada area yang aman dan tidak mengganggu kelancaran lalu lintas. Bila Anda berada di fly over, maka pertahankan laju kendaraan agar tidak terlalu cepat.
Dengan adanya anjuran ini, maka jangan heran bila ada aturan untuk tidak melewati jalan layang bagi pemotor .