Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ketika mudik, ada beberapa kebiasaan yang dimiliki oleh pemudik, yakni melakukan beberapa modifikasi. Ada yang menambah roofrack atau roofbox, ada juga yang mengubah jok belakang mobil jadi tempat tidur.
Dengan tujuan supaya perjalanan ke kampung halaman lebih nyaman, nyatanya modifikasi mengubah jok belakang jadi tempat tidur tersebut sangat berbahaya, apalagi jika membawa anak.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menegaskan mengubah jok belakang jadi tempat tidur merupakan hal yang tidak aman.
“Menurut saya enggak aman, walaupun pengemudi sudah bawa mobil aman, pelan, tapi bahaya-bahaya ini tidak hanya datang dari dalam tapi dari luar,” ucap Sony ketika dihubungi kumparan, Selasa (26/4).
Sebab, bila jok belakang mobil diubah otomatis anak yang menggunakan tempat tidur tersebut tidak menggunakan sabuk pengaman atau safety belt. Apabila ada kendaraan lain yang menabrak mobil, besar kemungkinan sang anak akan terpental.
ADVERTISEMENT
“Kalau dari sisi keselamatan tidak dianjurkan untuk melakukan modifikasi itu, nyaman belum tentu aman,” tutur Sony.
Sebagai contoh, Sony memberikan gambaran sebuah campervan yang memiliki tempat tidur sudah didesain khusus. Namun, ketika campervan tersebut bergerak tentu saja seluruh penumpang berada di kursi penumpang dengan memakai sabuk pengaman.
Anjuran tidur di mobil
Bicara keselamatan, Sony menjelaskan jika memang ingin tidur di mobil, lakukan ketika mobil berhenti di rest area terdekat. Apabila dalam perjalanan, harus berada dalam posisi duduk menggunakan sabuk pengaman dengan sandaran yang dimundurkan sedikit.
“Kalau mau tidur sebaiknya berhenti di rest area, tapi kalau dalam kondisi mobil jalan, dia harus posisi duduk, sandarannya dimundurkan, tetapi pastikan pakai safety belt,” tutup Sony.
ADVERTISEMENT