Bahaya Menembus Jalanan yang Tergenang Air dan Cara Mengatasinya

25 Juni 2018 14:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Hujan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hujan (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Cuaca yang tidak menentu memaksa pengguna jalan untuk ekstra berhati-hati saat berpergian. Hujan mungkin turun kapan saja seperti yang terjadi beberapa hari belakangan ini.
ADVERTISEMENT
Bagi pengendara kendaraan roda empat, bahaya bisa ditemukan saat dihadapkan dengan genangan air maupun banjir melanda beberapa ruas jalan yang dilalui. Menurut pendiri serta instruktur Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC) Jusri Pulubuhu, genangan air akan membuat daya cengkeram ban sedikit berkurang karena terjadinya aquaplaning.
"Hydroplaning maupun aquaplaning sama, secara terminologi kasus yang sama ketika permukaan ban mengambang atau lepas traksinya dari permukaan jalan sehingga mobil bisa selip atau mengalami understreer dan umumnya terjadi pada roda depan" ujar Jusri kepada kumparanOTO Senin (25/6).
Menurutnya lagi, kondisi tersebut medorong jarak pengereman perlu lebih lama dan lebih panjang. Sebab kurangnya daya cengkeram tapak ban pada permukaan jalan membuat hilangnya kendali kendaraan.
ADVERTISEMENT
Aquaplaning sendiri dapat diartikan sebagai kondisi saat tekanan air terakumulasi di depan ban kendaraan. Selanjutnya yang terjadi adalah tapak ban akan terangkat atau tidak menempel pada permukaan jalan, sehingga saat pengemudi membelokan setirnya yang terjadi adalah kendaraan tetap berjalan lurus karena ban kehilangan traksi. Kurang lebih seperti itu penjelasan sederhana yang dikutip dari Smart Motorist.
Ada tiga aspek utama yang meningkatkan terjadinya aquaplaning. Pertama, kecepatan kendaraan yang tinggi saat melibas genangan air. Kedua, alur ban yang tidak tebal sehingga kurang mampu memecah air. Dan yang terakhir kedalaman genangan air itu sendiri.
Adapun cara tepat untuk menghindari kondisi aquaplaning adalah selalu pastikan kembangan ban mampu memecah genangan air. Ini artinya tapak ban harus selalu dalam keadaan tebal alias belum menyentuh thread wear indicator (TWI) atau indikator keausan ban.
1. Indikator TWI 2. Wear Bar ban mobil (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
1. Indikator TWI 2. Wear Bar ban mobil (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
Selanjutnya saat berkendara, segera lakukan perlambatan apabila melihat genangan air. Hal ini bertujuan untuk menghindari tekanan air yang besar di depan ban karena kedalaman genangan yang tidak diketahui, sehingga aquaplaning bisa diminimalisir dan berkendara secara aman dapat dioptimalkan.
ADVERTISEMENT
Hal lainnya yang dapat dilakukan adalah tidak melakukan pengereman mendadak secara keras atau hard braking karena permukaan jalan yang basah menyebabkan ban kehilangan traksi saat melakukan pengereman. Serta terakhir hindari menikung secara mendadak atau cepat karena akan membuat kendaraan tergelincir.