Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Sepeda motor dengan tipe mesin 2 tak sudah lama tak diniagakan lagi di Indonesia. Meski begitu, motor yang identik dengan dengan oli samping ini masih banyak diburu oleh para kolektor.
ADVERTISEMENT
Bahkan, eksistensi motor dua tak memang semakin meroket akhir-akhir ini. Banderol bekasnya pun meningkat, bisa setara mobil baru.
Seperti contohnya Yamaha 125Z rakitan 2001 yang dijual Rp 125 juta oleh Raihan asal Yogyakarta. Dia mengatakan informasi di odometer baru berjalan 248 km saja.
"Bisa dibilang kondisinya seperti baru, ya bisa hampir NOS (new old stock). Semua part masih original belum ada yang diganti dari pertama beli baru," kata Raihan lewat sambungan telepon, beberapa waktu lalu.
Bahkan, untuk kelengkapan surat seperti STNK dan BPKB sengaja tak diurus agar terlihat seperti motor baru turun dari diler.
"Jadi waktu beli motornya langsung disimpan di gudang. Suratnya masih kosongan cuma ada faktur, tapi ini kan bisa diurus kalau nanti mau dibikin STNK dan BPKB-nya," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Raihan melanjutkan, saat dijual di Indonesia, motor ini dikirim utuh alias CBU (Completely Built Up) dari Malaysia. Sementara untuk jumlah yang beredar di Tanah Air diklaim tak lebih dari 5000 unit.
Populasinya yang sedikit lantaran napas motor ini hanya bertahan dua tahun di pasar domestik. Ya, PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) APM saat itu menjual motor ini pada 2000 hingga 2002 saja.
"Alasan orang tertarik pertama karena dia CBU, dulu enggak banyak orang punya motor built-up. Jadi ketika dipakai eye-catching dilihatin orang-orang di jalan," ungkapnya.
Loyalis Yamaha 125Z ini juga mengatakan jika motor ini bukanlah hasil restorasi. Komponen eksterior hingga jeroan mesin disebut masih 'perawan' bawaan pabrik.
"Bodi semua utuh cuma kusam karena kemakan usia. Bannya saja masih bawaan pabrik produksi tahun 2001 masih tebal belum diganti," katanya.
Memiliki dan merawat motor lawas memang punya tantangan tersendiri. Umumnya masalah yang ditemui adalah ketersediaan spare part. Namun, Raihan mengatakan untuk onderdil tak perlu khawatir karena masih banyak ditemui dan dijual oleh para pedagang.
ADVERTISEMENT
"Masih banyak, soalnya di Malaysia terakhir produksi 125Z itu tahun 2017. Jadi misalnya barang dicari di sini enggak ada, bisa beli dari sana," tuturnya.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona .
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.