Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kalau merujuk laman global, TSS merupakan sekumpulan teknologi dan perangkat keselamatan aktif yang kerjanya mengandalkan sensor kamera dan radar, pada kondisi tertentu, sistem dapat mengintervensi kendali mobil guna mencegah terjadinya kecelakaan.
Saat ini TSS memasuki generasinya yang kedua dan sudah dikenalkan tahun lalu. Peningkatannya dari versi pertama yang lahir tahun 2015 adalah adanya penggunaan kamera dan gelombang dari radar.
Dengan dua perangkat tersebut, Toyota mengklaim cakupan pendeteksi bahaya jadi lebih luas, kemudahan instalasi karena unit yang lebih ringkas, hingga intervensi pergerakan kemudi untuk tetap pada lajurnya.
Untuk pasar Indonesia, Corolla Altis tipe Hybrid jadi model pertama yang sudah tersematkan TSS. Namun tidak menutup kemungkinan bila model terbaru lainnya bakal menganut sistem keselamatan yang sama.
ADVERTISEMENT
Berdasar data teknis, ada empat sistem teknologi keselamatan pada Corolla Altis sesuai paparan Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM) Kazunori Minamide saat mengenalkannya. Berikut ini ulasannya.
1. Pre Collision System (PCS)
Pertama ada sistem pendeteksi potensi tabrakan dengan kendaraan di depan. Saat terlalu dekat dan pengemudi tidak awas, sistem bakal memberikan peringatan agar bisa melakukan perlambatan atau manuver.
Namun apabila tidak awas juga, maka sistem bakal menerapkan pengereman darurat.
2. Dynamic Radar Cruise Control (DRCC)
Kemudian ada fitur yang merupakan pengembangan dari cruise control yang dilabeli Dynamic Radar Cruise Control (DRCC) atau lazim disebut Adaptive Cruise Control.
Sistemnya menggunakan radar dan kamera dan bekerja pada kecepatan di atas 50 km/jam. Jadi ketika cruise control diaktifkan, laju mobil bakal menyesuaikan jarak dengan mobil di depannya.
Ketika mobil di depan melambat, maka kecepatan bakal berkurang. Kemudian ketika mobil di depan kembali menjauh, maka sistem akan meningkatkan kecepatan sampai pada angka yang sudah diatur di awal.
ADVERTISEMENT
"DRCC itu otomatis akan melihat ada atau tidaknya pengereman sehingga bisa menjaga jarak dengan kendaraan di depan, akselerasinya dinamis mengikuti kondisi di jalan," kata Minamide.
Pada kondisi tertentu apabila terjadi deselerasi cepat hingga berhenti, fungsi ini juga dapat memberhantikan laju mobil.
3. Lane Departure Alert (LDA)
Kemudian ada yang namanya Lane Departure Alert yang dipasangkan Steering Assist. Fitur ini akan memperingatkan pengemudi saat terjadi deviasi atau pergerakan mobil yang keluar lajur.
Ketika pengemudi masih kurang awas atau bahkan mengalami micro sleep, sistem akan mengoreksi kemudi ke posisi normal. Cara kerjanya memanfaatkan kamera yang akan membaca maraka di jalan.
Tapi untuk diingat, sistem ini tetap butuh 'sentuhan' dari pengemudinya, sehingga genggaman tangannya tidak boleh terlepas dari lingkar kemudi.
ADVERTISEMENT
4. Automatic High Beam (AHB)
Masih tetap mengandalkan kamera, sistem AHB pada Corolla Altis bakal mendeteksi apakah ada mobil dari arah berlawanan saat mengemudi di malam hari.
Ketika sistem menangkap cahaya dari depan, pada saat yang sama akan beralih antara high atau low beam, tergantung kondisinya. Apabila ada kendaraan yang mendekat dan sebelumnya high beam yang aktif, maka akan berganti low beam secara otomatis maupun sebaliknya.