Bedah Mesin Turbo Glory 560

30 April 2019 17:33 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Layout mesin DFSK Glory 560 Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Layout mesin DFSK Glory 560 Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Upaya DFSK untuk menjadi ‘SUV Expert’ memang tak main-main. Setelah merilis 580, pabrikan China itu kembali merilis Glory 560 yang menggunakan mesin 1,5 liter turbo.
ADVERTISEMENT
Konfigurasi mesin ini yang membuat Glory 560 cukup unik dibandingkan kompetitor. Di samping itu, fitur dan harganya pun sangat kompetitif.
IIMS 2019, DFSK Glory 560 Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
Product Technology of Training Team PT Sokonindo Automobile, Soegihartono, menjelaskan bahwa pemilihan mesin 1,5 liter turbo untuk Glory 560 sudah didasarkan dari riset yang dilakukan pabrikan.
Taqwa Suryo Swasono dari GardenSpeed Motorsort menambahkan, penggunaan mesin turbo sudah jamak dilakukan sejumlah pabrikan. Konfigurasi ini dipilih untuk mengejar efisiensi dan power yang lebih baik.
Turbocharger terbukti menghasilkan tenaga maksimal dan menurunkan emisi. Dengan kata lain, semakin emisi rendah, maka konsumsi bahan bakar pun rendah. Di titik tertentu, turbo ini sangat efisien dan hal ini lah yang menyebabkan secara dunia, hampir semua pabrikan berlomba-lomba mengembangkan turbo dan juga cylinder head yang canggih," jelas Taqwa.
IIMS 2019, Eksterior DFSK Glory 560 Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
Dijelaskan, Glory 560 sendiri menggunakan turbo tunggal dengan wastegate actuator dan dipasangkan pada mesin empat-silinder berkapasitas 1.5 liter.
ADVERTISEMENT
Di atas kertas, mesin Glory 560 ini menjanjikan 148 dk dan torsi 230 Nm. Tenaga dari mesin pun disalurkan melalui dua pilihan transmisi: manual 6-percepatan dan otomatik CVT.
IIMS 2019, Interior DFSK Glory 560 Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
Taqwa menjelaskan mesin yang dipakai pada Glory 560 merupakan penyempurnaan dari mesin yang dipakai oleh Glory 580. Pun dengan sistem transmisinya.
"Dengan bobotnya yang lebih ringan 100 kg dari 580, mobil ini mampu melakukan stop & go dengan jauh lebih ringan dan juga untuk gasnya menjadi lebih effortless," ujar Taqwa.