Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Aktivitas bermotor punya risiko kecelakaan yang lebih tinggi ketimbang mobil. Meski sudah berkendara dengan aman, bahaya bisa mengintai kapan saja.
ADVERTISEMENT
Hal ini seperti terjadi pada pengendara sepeda motor di Solo, Jawa Tengah, yang meninggal dunia karena lehernya terjerat senar layangan. Pengendara mengalami luka parah dan tak bisa diselamatkan.
Mengantisipasi kejadian tersebut, instruktur keselamatan berkendara sekaligus founder Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC) Indonesia, Jusri Pulubuhu mengatakan, pemotor diminta lebih meningkatkan level kewaspadaannya di jalan.
"Pengendara ini juga harus punya antisipasi untuk kelalaian orang ketika di jalan. Bukan hanya soal tertib dan keterampilan, dia juga harus fokus terhadap bahaya di jalanan," kata Jusri saat dihubungi kumparan, Sabtu (13/6).
Pemotor yang terluka atau bahkan meninggal dunia akibat terlilit senar layang-layang menurutnya adalah hal klasik yang sering terulang. Maka dari itu, pengendara dituntut memiliki pola antisipatif. Utamanya ketika melintasi lokasi banyak orang bermain layangan.
ADVERTISEMENT
"Bukan cuma melihat dari awal tapi juga harus dideteksi. Benang layang ini melintang tidak terarah, maka dari itu jaga kecepatan dan memperhatikan segala kemungkinan terburuk," katanya.
Dengan kecepatan yang rendah, potensi terkena memang masih ada namun dampak serius tersayat secara ekstrem bisa diminimalisir. Tak lupa, Jusri juga mengingatkan untuk selalu menggunakan perlengkapan berkendara.
"Jalan raya adalah ruang publik yang tidak bisa kita kontrol, bahkan oleh petugas. Ya, maka itu gunakan perlengkapan keselamatan yang benar seperti helm, sarung tangan, celana panjang, sepatu yang menutupi mata kaki, dan jaket yang menutupi hingga leher," paparnya.
Pemilihan jaket, lanjut Jusri sebaiknya gunakan berbahan denim. Jaket ini disebut lebih aman dan nyaman digunakan saat berkendara. Secara bahan juga seratnya tebal sehingga bisa menahan sayatan benang.
ADVERTISEMENT
"Selain risiko cedera tadi ada juga risiko kecelakaan ketika pengemudi hilang kendali. Maka itu gunakan APD (alat pelindung diri) yang benar bisa minimalisir keduanya," ungkapnya.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.