Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Belajar dari Terbakarnya Mitsubishi Xpander di Pekanbaru
2 Oktober 2018 17:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Seunit Mitsubishi Xpander tipe Ultimate berwarna hitam dengan pelat nomor putih terbakar di Jalan Imam Munandar, Harapan Raya, Kota Pekanbaru pada Senin (1/10).
ADVERTISEMENT
Head of PR & CSR Dept. PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Bambang Kristiawan menjelaskan, pihaknya sudah mengirim tim untuk menindaklanjuti peristiwa tersebut.
"Team MMKSI sudah mengirimkan perwakilan untuk berangkat ke Riau dan melakukan investigasi lebih lanjut terhadap kondisi kendaraan," jelas Bambang saat dikonfirmasi kumparanOTO, Selasa (2/10).
"Ada dugaan awal dari tim diler yang sudah duluan memeriksa, ada kondisi pemasangan aksesori yang berhubungan dengan kelistrikan di kendaraan yang diduga menjadi sumber permasalahan," tambahnya.
Mobil yang terbakar ini bukan sekali atau dua kali ini saja. Sebut saja Daihatsu Xenia milik Neno Warisman yag terbakar beberapa waktu lalu. Namun beda kasusnya, Mitsubishi Xpander yang terbakar kemarin masih terbilang baru.
ADVERTISEMENT
kumparanOTO kemudian menanyakan kejadian ini kepada Galih Laksono, custom builder khusus muscle car yang juga lulusan Teknik Elektro Trisakti mengenai penyebab mobil bisa terbakar.
"Jadi masalahnya hanya kelistrikan, tetapi rentetannya banyak, yang jelas arus listrik itu bergerak dari positif nyambung ke negatif. Ada pengaman kelistrikan berupa sekring atau fuse, ini yang harus digaribawahi kenapa tidak bekerja, padahal sekring ini mencegah terjadinya kebakaran," jelas Galih.
Menurutnya, korsleting yang terjadi pada sistem elektrifikasi yang tidak memiliki sekring karena kabel yang menempel dengan komponen lain atau ada kabel yang tidak terpasang dengan baik.
Sementara itu mengenai dugaan adanya modifikasi, Galih menuturkan penyebabnya bisa dari sambungan kabel yang tidak tertutup dengan baik.
ADVERTISEMENT
"Kalau ada koneksi kabel tambahan (modifikasi) kemungkinan itu rasanya kecil (penyebab kebakaran), karena mobil baru yang injeksi biasanya komputernya belum tentu terima. Kalau ada koneksi khusus supaya bisa modifikasi lampu, yang pertama kali korslet itu kabel di lampu, begitu kunci kontak aktif, enggak sampai 10 detik asap pasti muncul," papar Galih.
Dugaan lain yang dijelaskan Galih ada pada kualitas kabel tambahan. Kabel dengan kualitas rendah tidak mampu menahan panas aliran listrik, kemudian terjadilah kabel terbakar dan merembet ke komponen lain.
"Apalagi mobil keluaran terbaru yang sistem pengamannya jauh lebih advance, bisa saja karena human error pemasangan kurang kencang, kemudian terlepas akhirnya korslet dan nyamber ke yang lain," imbuhnya.
Kata Galih, apabila ingin memodifikasi yang menyangkut sistem kelistrikan, selalu pastikan kabel terpasang dan tertutupi dengan baik. Jaga jarak kerenggangan antar kabel dan gunakan kabel dengan kualitas tinggi.
ADVERTISEMENT
"Modifikasi jangan sampai downgrade, apalagi pakai kabel yang kualitasnya rendah biar lebih murah. Sudah pasti enggak bisa tahan panas," katanya.
Antisipasi saat mobil terbakar
Galih juga menjelaskan apabila ada tanda-tanda mobil akan terbakar, segera keluar dari mobil dan cari APAR (Alat Pemadam Api Ringan). Ketika mobil terbakar dan ingin memadamkannya, jangan langsung membuka kap mesin sementara posisi masih di depan mobil.
"Sebetulnya kalau disemprot tapi kap mesin tidak dibuka, api tidak akan padam. Mestinya kap mesin harus dibuka. Cuma sesuai standar operasional internasional, setelah buka pengaman kap mesin langsung ke samping terus buka kap mesinnya. Ini karena ketika (kap mesin) dibuka jilatan api pasti langsung ke depan," tutup Galih.
ADVERTISEMENT