Benefit Teknologi VVA yang Dibenamkan di Mesin All New Yamaha NMax

22 November 2021 8:08 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Silinder head baru all new Yamaha NMAx 2020 Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Silinder head baru all new Yamaha NMAx 2020 Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rahasia dapur pacu berperforma tinggi namun tetap irit bahan bakar all new Yamaha NMax ada pada teknologi mesinnya. Dua teknologi tersebut adalah Blue Core dan VVA atau Variable Valve Actuation.
ADVERTISEMENT
Prinsip mesin Blue Core dijelaskan Senior Service Advisor PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Slamet Kasianom, mengoptimalkan hasil pembakaran, sehingga didapatkan tenaga mesin yang tinggi dan juga efisiensi bahan bakar yang baik.
"Mesin matik itu mengalami banyak gesekan, sehingga tenaga yang tereduksi banyak. Efeknya bahan bakar lebih boros. Nah untuk mengurangi keborosan itu maka dibuat Blue Core yang juga mengefisiensikan bahan bakar," katanya kepada kumparan.
Lebih detail mengenai teknologi mesin Blue Core all new Yamaha NMax, bisa Anda simak pada tautan berikut.
Selanjutkan mari kita bahas bersama soal teknologi VVA yang tak bisa dipisahkan dari mesin Blue Core all new Yamaha NMax. Slamet menuturkan, kombinasi Blue Core dan VVA agar fungsi mesin bisa sesuai kebutuhannya.
ADVERTISEMENT
Sederhananya kalau motor diajak jalan santai atau mode eco riding akan menawarkan efisiensi BBM yang tinggi, dan ketika berlari kencang mesinnya mampu memberikan performa tinggi.
All New Yamaha NMax. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
"Benefitnya adalah membuat power dan torsi merata dari putaran menengah ke tinggi. Saat mengejar putaran menengah ke atas, akan butuh udara lebih banyak makanya bukaan katupnya diatur lebih besar," terangnya lagi.
Ini sesuai arti Variable Valve Actuation yang sesungguhnya. Apabila diartikan kasar adalah teknologi aktualisasi pergerakan katup yang bisa divariasikan sesuai kondisi dan kebutuhan. Begitulah kira-kira.

Lalu bagaimana mekanisme kerja VVA?

Mesin Blue Core Yamaha NMax memiliki total empat katup, yang terpisah menjadi sepasang katup intake (masuk) dan exhaust (buang). Kemudian dikawinkan dengan VVA, yang punya dua profil noken as atau cam: low speed dan high speed.
ADVERTISEMENT
Sesuai fungsinya, cam tersebut mengatur pergerakan katup masuk dan buang, sesuai tinggi serta durasi rotasi cam. Bentuk dan profil cam ini mempengaruhi jumlah campuran udara dan bahan bakar yang masuk, karena menentukan jarak angkat bukaan katup.
Artinya bila semakin tinggi bentuk benjolan atau lift cam, maka memudahkan udara dan bahan bakar masuk ke ruang bakar. Ini membuat daya yang dihasilkan lebih besar karena campuran udara dan bahan bakarnya lebih banyak.
Nah khusus cam low speed memiliki lift rendah, jadinya hanya bekerja pada putaran mesin menengah ke bawah atau di bawah 6.000 rpm. Kondisi ini boleh dibilang seprti melajukan motor dari putaran mesin rendah hingga menengah, tak terlalu kencang.
Sedangkan cam high speed yang menggunakan lift tinggi, bekerja saat mesin berputar di atas 6.000 rpm. Atau sama seperti saat mengakselerasikan dari putaran mesin menengah hingga atas untuk mengejar tenaga.
Komponen VVA (Variable Valve Actuation) Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Lalu bagaimana cara membedakan kerja cam low dan high speed pada teknologi VVA khususnya pada kecepatan tinggi?
ADVERTISEMENT
Jadi pada putaran tinggi saat tenaga yang dihasilkan besar, ada selenoid atau actuator yang memicu pin mengunci rocker arm lift intake tinggi, yang juga menghubungkan cam high speed. Ini ditandai dengan indikator VVA yang menyala pada panel meter.
Alhasil seluruh katup intake akan bergerak dengan jarak angkat yang tinggi. Sehingga mesin bisa memproses campuran BBM dan udara lebih banyak untuk menciptakan tenaga puncak.
Lalu kemana cam low speed? Dia tetap ikut berotasi, tapi pergerakan rocker arm untuk pada lift intake rendah tidak mengenai noken as alias mengambang, karena gerakannya sudah mengikuti cam high speed.
Lebih lanjut saat putaran mesin kembali rendah di bawah 6.000 rpm, selenoid akan kembali seperti semula. Mekanismenya balik lagi seperti awal, cam low speed kembali bekerja.
ADVERTISEMENT
Maka sesuai penjelasan Slamet tadi, benefit dari VVA bukan cuma terasa saat berakselerasi tinggi. Tetapi juga memungkinkan konsumsi BBM yang rendah bila kecepatan motor di bawah 6.000 rpm, karena bukaan katup masuknya kecil.