Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
PT Maxindo Renault Indonesia (MRI) menepati janjinya untuk meluncurkan Triber ke publik pada ajang GIIAS 2019. Meski meluncur di GIIAS 2019, sayangnya Renault masih enggan membuka harga.
ADVERTISEMENT
“Kami memohon maaf, saat ini masih belum bisa mengumumkan harga resmi dari Triber. Tapi yang pasti harganya sangat menarik untuk di kelasnya,” ujar Davy J. Tuilan, Chief Operation Officer MRI.
Hadir mengisi katalog mobil murah, Renault Triber memang cukup menyita perhatian kala debut di Indonesia. Harapannya, pesona mobil itu pun bisa membuat konsumen Indonesia tersihir dan membuat penjualan Renault tumbuh.
“Peran Triber sangat penting dan critical. Menurut kami, Renault Triber itu adalah pintu menuju kesuksesan Renault di Indonesia,” jelas Davy.
“Jadi kami melihat, oke pasarnya ramai. Tapi kan justru karena pasarnya ramai ya makanya kami masuk. Tapi catatannya, kami harus bawa produk yang betul-betul bersaing,” tambah Davy.
ADVERTISEMENT
Adapun, Renault Triber diharapkan bakal berkompetisi dengan pemain LCGC (Low Cost Green Car) 7-penumpang, seperti Daihatsu Sigra dan Datsun Go. Alasannya, secara mesin, harga dan dimensi, segmen tersebut dinilai yang paling pas untuk dimasuki oleh Renault Triber.
Bersaing dengan beberapa nama besar tersebut, tentu bukanlah perkara mudah. Banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan oleh pihak MRI, khususnya layanan purna jual dan brand image.
Sebab, berkaca dengan Kwid yang hadir lebih dahulu, Renault pun agaknya sulit bersaing. Mengacu data Gaikindo, sejak meluncur di tahun 2016 hingga terakhir 2018 lalu, penjualan Kwid hanya mencapai 225 unit saja.
Lantas, apakah langkah Renault kali ini dalam menghadirkan Triber sebagai MPV 7-penumpang akan berhasil menaikkan citra Renault di Indonesia? Atau justru akan bernasib sama seperti Kwid? Kita tunggu saja.
ADVERTISEMENT