Berita Populer: Jeep Rubicon Mario Dandy Laku; Konsumen Indonesia Batal Beli BYD

12 Juni 2024 8:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil mewah Rubicon milik Mario Dandy Satrio pelaku penganiyaan di Polres Metro Jakarta Selatan menggunakan plat nomor asli yaitu B 2571 PBP. Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mobil mewah Rubicon milik Mario Dandy Satrio pelaku penganiyaan di Polres Metro Jakarta Selatan menggunakan plat nomor asli yaitu B 2571 PBP. Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Informasi mengenai lelang Jeep Rubicon Mario Dandy yang laku Rp 725 juta menjadi salah satu berita populer kumparanOTO, Selasa (11/6).
ADVERTISEMENT
Kemudian cerita konsumen Indonesia yang batal beli mobil listrik BYD, serta alasan penerapan SIM C1 tepat menurut pakar keselamatan.
Selengkapnya rangkuman berita populer kumparanOTO.

Jeep Rubicon Mario Dandy Akhirnya Laku Dilelang, Harga Rp 725 Juta

Kabar terkini mengenai Jeep Rubicon atau Wrangler milik tahanan Mario Dandy setelah berulang kali dilelang oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan menemui babak baru. Jip tersebut telah laku Rp 725 juta.
"Iya, sudah laku Rp 725 juta," ungkap Kepala Kejari Jakarta Selatan Haryoko Ari Prabowo dihubungi kumparan, Selasa (11/6). Berikut cerita lengkapnya.

Tak Kunjung Terima Unit, Konsumen Batal Beli Mobil Listrik BYD

Head of Marketing & Communication BYD Motor Indonesia, Luther T. Panjaitan mengaku, sudah ada beberapa konsumen yang membatalkan pembelian mobil listrik BYD karena masa tunggu yang terbilang lama.
ADVERTISEMENT
"Ada tapi sedikit sekali, lebih ke ada beberapa konsumen yang memang butuh mobilnya segera. Jadi akhirnya dia memutuskan untuk membeli produk yang lain," kata Luther saat dihubungi kumparan, Senin (10/6).

Alasan Penerapan SIM C1 Tepat Menurut Pakar Safety Riding

Penerapan Surat Izin Mengemudi atau SIM C1 menuai berbagai tanggapan dari masyarakat luas. Beberapa menyambut baik, namun tak sedikit pula mempertanyakan soal urgensinya.
Bahkan, ada salah satu warganet yang menilai penggolongan SIM untuk motor tak perlu dibedakan. Sebab, disebutnya cara membawa semua jenis motor dianggap sama saja.