Berita Populer: Peralihan Konsumen ke Mobil Konvensional; Pengiriman Unit BYD

1 Juli 2024 8:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pabrik Tesla. Foto: Stephen Lam/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pabrik Tesla. Foto: Stephen Lam/REUTERS
ADVERTISEMENT
Informasi mengenai hasil riset pemilik mobil listrik yang ingin beralih ke mobil konvensional menjadi salah satu berita populer kumparanOTO, Minggu (30/6).
ADVERTISEMENT
Kemudian seremoni pengiriman perdana 1.000 unit mobil listrik BYD di Indonesia, serta motor bebek legendaris Honda Super Cub yang akan berhenti diproduksi tahun depan.
Selengkapnya rangkuman berita populer kumparanOTO.

Ramai Konsumen Global Ingin Beralih dari Mobil Listrik ke Mobil Konvensional

Sebagai besar masyarakat dunia yang telah terpapar mobil listrik di negaranya ternyata memiliki keinginan untuk beralih ke mobil konvensional. Demikian hasil studi dari lembaga survei asal Amerika Serikat (AS), McKinsey & Co.
Dilansir Teslarati, dari 30 ribu sampel berupa individu yang sering melakukan mobilitas menggunakan mobil, didapati 29 persen di antaranya mengungkapkan ingin kembali memakai mobil bermesin bakar internal (ICE).

1.000 Mobil Listrik BYD Mulai Dikirim ke Konsumen

Tak kurang 100 dari 1.000 unit lebih mobil listrik BYD secara simbolis dikirim ke konsumen pada Minggu 30 Juni 2024. Sejatinya pengiriman unit telah dilakukan pada minggu ke-4 bulan ini.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao kembali mengapresiasi dan meminta maaf kepada pemesan yang telah bertahan, lantaran pabrikan sempat menunda pengiriman unit.

Honda Harus Akhiri Motor Bebek Legendaris Super Cub Karena Masalah Emisi

Siapa yang tak kenal Honda Super Cub? Pabrikan asal Jepang itu harus menyudahi kiprah dari motor bebek paling ikonik tersebut karena terkait masalah regulasi emisi.
Disitat dari Carscoop, Super Cub 50 lebih tepatnya dijadwalkan akan berhenti diproduksi paling cepat pada tahun 2025 mendatang. Sebab, regulasi gas buang terbaru yang diterapkan Jepang tidak kompatibel dengan sepeda motor di bawah 50 cc.