Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Penduduk kota Dubai Uni Emirat Arab (UEA) diimbau untuk tak meninggalkan cairan hand sanitizer di dalam mobil, karena berpotensi terbakar.
ADVERTISEMENT
Demikian seperti instruksi Brigadier Rashid Al Felasi, Assistant Director Smart Services Dubai Civil Defence, seperti diberitakan Gulfnews, beberapa waktu lalu.
"Semua sanitizer yang mengandung alkohol, kami peringatkan untuk tak ditinggalkan di area yang terkena matahari langsung, atau di dalam mobil, karena bisa memicu kebakaran," tuturnya.
Mengkonfirmasi ke Dealer Technical Support PT Toyota Astra Motor (TAM), Didi Ahadi, dirinya pun memberikan peringatan serupa, demi jaga-jaga.
"Berapa besar kandungan alkoholnya itu berpengaruh terhadap penguapannya. Saya kurang paham untuk kandungannya apakah sampai 70 persen? Namun bila tinggi memang beresiko terbakar," tuturnya kepada kumparan, Minggu (11/4).
Didi menambahkan, pada umumnya pada kemasan hand sanitizer tertera informasi atau anjuran, supaya disimpan di tempat yang sejuk.
"Sebaiknya memang tidak disimpan di dalam mobil karena panas dan dapat menyebabkan mudah terbakar. Jadi sebagai edukasi sebaiknya jangan, menghindari risiko terbakar," kata Didi.
ADVERTISEMENT
Memang di tengah wabah COVID-19 ini termasuk di Indonesia, penggunaan hand sanitizer seolah sudah jadi keharusan, demi menjaga diri supaya tetap bersih dan tak tertular.
Hanya saja kita perlu waspada dan berjaga-jaga, supaya keberadaan hand sanitizer jangan malah menimbulkan masalah, seperti membuat mobil terbakar.