Bisnis Otomotif Astra Sentuh Rp 1,9 Triliun di Kuartal I 2020

28 April 2020 13:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Resepsionis Diler Auto2000 Glodok Plaza. Foto: Bagas Putra Riyadhana
zoom-in-whitePerbesar
Resepsionis Diler Auto2000 Glodok Plaza. Foto: Bagas Putra Riyadhana
ADVERTISEMENT
Kinerja bisnis otomotif Grup Astra masih menghijau di kuartal pertama, yang berakhir 31 Maret 2020. Berdasarkan rilis laporan keuangan, laba bersihnya mencapai Rp 1,930 triliun.
ADVERTISEMENT
Angka tersebut naik 1 persen, apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yang mencapai Rp 1,905 triliun. Berkontribusi 40,12 persen terhadap perusahaan.
Peningkatan laba, seperti tertulis dalam laporan yang diterima kumparan, Senin (27/4), disebabkan peningkatan margin operasi dan keuntungan translasi mata uang asing, yang sebagian diimbangi oleh penurunan penjualan otomotif.
Peluncuran Daihatsu Ayla 2020. Foto: Astra Daihatsu Motor
Meskipun secara penjualan, performanya minus 3 persen atau menjadi 130.000 unit untuk mobil, dengan tetapi pangsa pasar meningkat menjadi 55 persen dari sebelumnya 53 persen. Pada periode ini telah diluncurkan 3 model baru dan 7 model revamped.
Sementara sepeda motor Astra Honda Motor (AHM) menurun 5 persen menjadi 1,2 juta unit, dengan peningkatan pangsa pasar dari 76 persen menjadi 77 persen. Sepanjang 3 bulan ini, telah meluncur 3 model baru dan 4 model revamped.
ADVERTISEMENT
Bisnis komponen otomotif oleh PT Astra Otoparts Tbk (AOP), mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 28 persen menjadi Rp 115 miliar. Ini karena penurunan pendapatan dari segmen pasar pabrikan otomotif (OEM/original equipment manufacturer) dan pasar suku cadang pengganti (REM/replacement market).
Laba bersih Astra International dari masing-masing segmen bisnis. Foto: Istimewa
Presiden Direktur Astra International, Prijono Sugiarto menyebut, walaupun kinerja bisnis otomotif dan jasa keuangan Grup Astra solid, kinerja keseluruhan menurun pada kuartal pertama tahun ini, terutama disebabkan turunnya harga batu bara dan melemahnya kepercayaan konsumen.
"Selain itu, karena dampak pandemi COVID-19 telah bertambah berat dan telah diterapkannya tindakan-tindakan pembatasan untuk menanggulangi pandemi tersebut, kondisi yang dihadapi semakin sulit dan memberikan dampak yang semakin besar terhadap kinerja Grup Astra pada bulan April," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini menurutnya, bisa jadi akan bertahan selama beberapa waktu. Meskipun demikian, Grup Astra percaya diri punya posisi keuangan yang kuat, yang memungkinkan untuk memitigasi risiko yang dihadapi dalam situasi yang semakin menantang ini.
Komponen besutan Astra Otoparts. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparan
Secara keseluruhan, pendapatan bersih Grup Astra pada kuartal pertama 2020 Rp54,0 triliun, turun 9 persen dibanding 2019. Begitu juga dengan laba bersihnya yang hanya mencapai Rp 4,8 triliun, terkoreksi 8 persen.
Kondisi ini disebut karena rendahnya kontribusi dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, yang mana penurunan tersebut lebih besar, dari peningkatan kontribusi dari divisi agribisnis dan divisi infrastruktur dan logistik.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
**
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.
ADVERTISEMENT