Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.85.0
BYD Indonesia Pede Insentif Mobil Listrik Tetap Berlanjut pada Tahun Depan
8 Oktober 2024 12:30 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan menanggapi situasi pasar otomotif di tengah isu lemahnya daya beli masyarakat, dan ujung periode insentif mobil listrik yang berakhir Desember 2024.
ADVERTISEMENT
Menurutnya BYD Motor Indonesia sebagai pelaku industri manufaktur, tetap mendukung arahan dan kebijakan dari pemerintah. Utamanya soal percepatan adopsi kendaraan elektrifikasi.
"Pada beberapa negara yang kami jajaki, salah satu faktor utama bisa percepat transformasi elektrifikasi adalah kepemimpinan atau manajemen yang baik dari pemerintah. Pemerintah bertanggung jawab keberlangsungannya," buka Luther di Bekasi, Jawa Barat belum lama ini.
Maksudnya, Luther berharap, pemerintah Indonesia bisa tetap konsisten dengan kebijakan yang telah dibuat, dalam hal ini dukungan untuk mobil listrik agar tetap bisa tumbuh dan berkembang di Tanah Air. Misalnya lewat insentif, tax holiday, hingga diskusi G2B (Government-to-Business).
"Salah satu yang saya lihat kunci keberhasilan negara adalah konsistensi policy. Saya lihat betul bagaimana pemerintah kita sangat serius, pengurangan subsidi BBM, pengurangan emisi karbon di negara kita," jelasnya.
ADVERTISEMENT
BYD pede insentif mobil listrik diperpanjang
Tak lama lagi, Indonesia akan segera berganti kepemimpinan, Luther bilang hal tersebut tidak menjadi alasan bagi pemerintah baru untuk menyesuaikan atau mengubah kebijakan yang telah dibuat. Apalagi, pihaknya sudah kukuh berinvestasi senilai Rp 16 triliun.
"Karena sudah melalui kajian internasional juga, BYD investasi cukup besar dan sudah mempertimbangkan hal tersebut, termasuk jangka panjang seperti soal pergantian pemerintah," pungkas Luther.
Senada dengan Luther, Presiden Direktur BYD Arista Ali Hanafiah, menambahkan terkait isu penurunan daya beli masyarakat terhadap penjualan BYD, pasar otomotif nasional masih memiliki potensi besar.
"Kalau market melemah, potensinya masih besar. Indonesia potensinya masih besar, kendati pasar secara nasional pada 2023 sempat dan sepanjang 2024 ini diperkirakan terjadi penurunan. Tapi kita yakin masih cukup besar," kata Ali ditemui di tempat yang sama.
ADVERTISEMENT
Apalagi melihat penerimaan produk-produk BYD di Indonesia sejauh ini, Ali menilai sudah sangat sesuai dengan kebutuhan konsumen dalam negeri. Dia berharap, pergantian tongkat kepemimpinan pemerintah dua pekan lagi tetap menjaga pasar otomotif dengan baik.
***