Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
BYD Punya Fitur Kontrol Stabilitas Canggih, Bisa Koreksi Selip Lebih Cepat
17 Februari 2025 17:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Teknologi tersebut dikembangkan untuk kendaraan dengan sistem penggerak motor listrik yang punya output besar. Terlebih BYD Sealion 7 punya opsi penggerak semua roda yang limpahan tenaganya besar.
Tujuannya untuk meningkatkan performa handling kala mobil melaju di tikungan, baik di jalan dengan traksi rendah maupun jalanan biasa, sehingga aspek keselamatan masih bisa dipertahankan.
Product Planning Assistant Manager PT BYD Motor Indonesia Narendro Bawono Cahyolaksono mengatakan, saat ini ada dua model BYD di Indonesia yang mengemas fitur ini, yakni BYD Seal Performance dan Sealion 7 Performance.
"Ada perbedaan antara kontrol stabilitas konvensional dengan iTAC di BYD. Dari segi sensor beda, konvensional menggunakan rotasi stasioner, sementara iTAC ikut putaran motor listrik," katanya di JIExpo Kemayoran, Senin (17/2).
ADVERTISEMENT
Lanjutnya, penyematan teknologi tersebut langsung pada motor penggerak supaya lebih akurasi untuk mengkalkulasi bila mana terjadi potensi selip, yang mengakibatkan mobil bisa bergerak di luar kendali pengemudi.
Tingkat keakurasiannya lebih tinggi 300 kali lipat dari sistem konvensional. Kemudian dapat memprediksi perubahan kecepatan roda lebih dari 50 mili detik sebelumnya.
Ketika terjadi abnormal pada tingkat cengkeraman ban sebelum selip, sistem dapat mengenalinya terlebih dulu dan menyesuaikan distribusi tenaga, sehingga kendaraan bisa tetap mendapatkan stabilitas yang baik.
"Ketika mobil akan mengalami understeer atau oversteer, sistem akan mendeteksinya dengan akurasi 0,022 derajat. Sistem kemudian memberikan sinyal ke drive control dan mengatur mana yang membutuhkan torsi roda depan atau belakang," katanya.
Jelasnya lagi percobaan iTAC juga dilakukan di permukaan medan jalan bertraksi rendah seperti di salju. Ketika akan terjadi selip, sistem akan mengatur distribusi daya sesuai kebutuhan tiap roda dan daya traksi supaya tetap menapak.
ADVERTISEMENT
"Karena koefisien geseknya besar, maka pengaturan tenaganya dikirim ke depan. Kemudian di jalan yang licin dan mobil hendak berbelok sendiri, sistem bisa langsung mengoreksi setir supaya tetap aman di jalan," lanjutnya.
Dengan iTAC juga memungkinkan akselerasi mobil lebih responsif dan memungkinkan kendaraan menghindari selip dengan waktu laju lebih cepat 0,7 detik lebih cepat dibanding kendaraan lain tanpa iTAC.