Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Bersamaan dengan pengenalan Wuling Cortez turbo , pabrikan juga merilis Wuling Confero bertransmisi otomatis. Namun tidak seperti mobil lain yang mengadopsi sistem penggerak CVT atau AT 4-percepatan, jenama China ini menerapkan teknologi hasil pengembangannya.
ADVERTISEMENT
Sesuai penjabaran Product Planning Wuling Motors, Danang Wiratmoko, transmisi semi manual tersebut namanya e-Clutch besutan Schaeffler, pabrikan kenamaan yang memproduksi teknologi perangkat keras asal Jerman.
"Jadi e-Clucth ini memudahkan pengemudinya untuk berkendara layaknya mobil manual tapi dengan dua pedal, atau tanpa kopling," ujarnya saat mengenalkan Wuling Confero S ACT (Automatic Clutch Transmission) di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (22/4).
Ya, jadi bisa dibilang sederhananya, pengendaraannya layaknya motor bebek semi manual yang bisa dioperasikan dengan menaikkan atau turunkan gigi tanpa tuas kopling. Bedanya pada Confero, perpindahan gigi bisa langsung dilakukan dengan menggeser tuas transmisi sebanyak 6 langkah percepatan.
Lalu hal yang menjadi pertanyaan besar, mengapa pabrikan mengadopsi teknologi tersebut? Padahal konsumen Indonesia begitu familiar dengan CVT atau 4-AT.
ADVERTISEMENT
"Kami di Indonesia belum ada pengembangan engine dan transmisi, jadi semua masih berdasarkan headquarter (prinsipal) di China, sehingga kami bawanya e-Clucth, di China sudah disematkan seperti itu," jelas Brand Manager Wuling Motors, Dian Asmahani.
Sambungnya lagi, mobil segmen Low MPV di Tanah Air masih didominasi oleh mobil manual. Sehingga, untuk menyasar konsumen yang terbiasa dengan tiga pedal, bisa dimanjakan dengan pengendaraan yang lebih mudah berkat kehadiran Wuling Confero ACT ini.
Memang di kelasnya tidak ada mobil serupa yang menerapkan teknologi dual pedal dengan tuas transmisi itu. Sebut saja Honda dengan CVT-nya, atau Toyota, Mitsubishi, dan Suzuki dengan 4-AT-nya, yang mekanisme akselerasinya secara otomatis.
Saat ditanya soal Confero S ACT sebagai jawaban atas permintaan versi otomatisnya, Dian pun ragu mengamininya. Ini berarti Wuling sedang bertaruh kalau dengan sistem transmisi barunya tersebut dapat diterima masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kuncinya satu, dicobain dulu, kami confident dengan e-Clucth yang kami bawa menawarkan kemudahan, dan lebih efektif perawatannya, sekali lagi driving is believing, konsumen akan merasakan sensasi berkendara yang baru karena ini benar-benar beda," katanya.
Selain transmisi, Wuling Confero S ACT ini juga ditawarkan dengan sedikit ubahan, meliputi penambahan fitur pengatur ketinggian jok pengemudi secara manual, pelipat spion otomatis, dan lampu emergency stop signal (ESS) yang menyalakan lampu hazard secara otomatis saat pengereman mendadak.
Sementara untuk interior, joknya diselimuti kulit hitam bercorak karbon ditambah jahitan warna merah supaya kesan sporty-nya terpancar, juga hanya tersedia pada pilihan konfigurasi 7-penumpang.