Catatan Gaikindo Soal Wacana Pemberlakuan Program B100

16 Agustus 2019 10:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
lustrasi B100. Foto: Dok. Kementerian Pertanian
zoom-in-whitePerbesar
lustrasi B100. Foto: Dok. Kementerian Pertanian
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wacana pemberlakuan program Biodiesel B100 untuk kendaraan diesel di Tanah Air, pertama kali digulirkan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pada Februari 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
Pernyatan tersebut cukup mengejutkan, pasalnya Indonesia sendiri saat itu masih tergolong baru dalam menerapkan Biodiesel B20, tepatnya mulai September 2018 lalu.
Lompatan yang cukup jauh tersebut --dari B20 menuju B100-- tentu saja menimbulkan pertanyaan, terutama dalam hal kesiapan pabrikan otomotif.
Merespons hal tersebut, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara mengatakan, rencana penggunaan Biodiesel B100 di Indonesia sangat mungkin untuk dilakukan.
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) B100 yang Dikembangkan Kementan. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
Pasalnya, program Biodiesel B20 yang sudah berjalan sejak tahun 2018 lalu, terbilang aman-aman saja hingga saat ini, begitu juga dengan B100. Harapannya, rencana penerapan Biodiesel B100 sendiri bisa makin menghemat impor energi Indonesia, yang jadi penyebab defisit neraca perdagangan.
“Kalau yang sekarang B20 saja bisa menghemat 44 persen, apalagi nanti B30, B50 dan seterusnya,” ujar Kukuh dalam diskusi Peningkatan Daya Saing Industri Otomotif Indonesia Menuju Era Otomotif 4.0 yang diselenggarakan oleh Forum Wartawan Otomotif (Forwot), Kamis (15/08) siang.
ADVERTISEMENT
Kendati begitu, Kukuh memberikan catatan, dalam pencampuran antara fosil dan nabati yang terkandung di dalam B100, harus menyesuaikan dengan persyaratan dan standar dari industri otomotif yang ada.
lustrasi B100. Foto: Dok. Kementerian Pertanian
Hal tersebut menurutnya akan sangat penting, agar tidak ada perubahan atau penyesuaian lagi. Pasalnya, pabrikan otomotif bisa mengeluarkan biaya sangat besar untuk itu.
Ditargetkan Siap di Tahun 2022
Pemerintah Indonesia sendiri, sejak April 2019 lalu memang sudah mulai mengembangkan dan menguji coba penggunaan energi Biodiesel B100. Melalui Menteri BUMN, Rini Sumarno, pemerintah menargetkan agar penggunaan B100 dapat mulai diterapkan pada tahun 2022 mendatang.
"Sekarang kan B20 sudah jalan, full jalan. Harapan kita mau gantikan solar dengan betul-betul. Targetnya tiga tahun dari sekarang," ujar Rini beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT