Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kementerian Perindustrian merilis data ekspor otomotif Indonesia, sebanyak 87.879 unit untuk CBU roda empat. Sedangkan, sepeda motor 215.347 unit, periode Januari sampai per tanggal 15 April 2020.
ADVERTISEMENT
Ini menandakan geliat ekspor industri otomotif masih cukup baik, di tengah gempuran pandemi COVID-19 di Indonesia, juga di seluruh dunia.
“Selain itu, ekspor komponen mobil juga tembus 11.099.550 pieces. Bahkan, perusahaan-perusahaan komponen lain seperti pesawat, kereta api, dan alat berat, juga masih aktif melakukan ekspor,” tutur Menteri Perindustrian Agung Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resmi.
Menteri AGK optimistis, Indonesia akan menjadi salah satu dari negara yang diprediksi mengalami recovery lebih cepat dan mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif pasca pandemi COVID-19.
“Ini merupakan sebuah optimisme yang harus kita jaga,” ucap Agus.
Berdasarkan data PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC), sepanjang triwulan pertama 2020 layanan bongkar muat ekspor kendaraan CBU IPCC meningkat 17,33 persen, atau menjadi 78.668 unit.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengiyakan, ekspor mobil dari Indonesia yang masih menunjukkan angka positif.
"Kenaikannya di 9 persenan ya untuk periode tiga bulan pertama ini," tuturnya.
Sebelumnya pada tiga bulan pertama 2019 lalu, totalnya hanya sebanyak 67.051 unit CBU, seperti dikutip dari data yang diberikan Investor Relation IPCC Reza Priyambada.
Toyota masih menguasai
Masih dari data yang sama, Toyota masih jadi penguasa pasar ekspor CBU, dengan volume pengapalan mencapai 43.295 unit atau berkontribusi 55,04 persen dari total ekspor unit CBU yang melalui IPCC. Angka tersebut naik 3,84 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Sementara pertumbuhan ekspor tertinggi dialami Suzuki, yang naik 47,46 persen mencapai 12.530 unit (kontribusi 15 persen), dikuti Mitsubishi naik 15,29 persen 17.034 unit (kontribusi 21,65 persen).
Lalu ada Honda yang mengapalkan sebanyak 1.833 unit, di mana sebelumnya tidak ada ekspor di sepanjang triwulan pertama 2019. Begitu juga Wuling Almaz (beremblem Chevrolet) sebanyak 426 unit, serta Nissan yang melakukan ekspor 11 unit, di mana periode yang sama tahun sebelumnya hanya 1 unit.
ADVERTISEMENT
Negara tujuan ekspor
Jumlah paling besar masih lebih banyak di wilayah ASEAN, kemudian diikuti wilayah Timur Tengah dan Amerika Latin.
1. Filipina 18.297 unit naik 0,21 persen
2. Arab Saudi 13.754 unit naik 514,02 persen
3. Vietnam 12.162 unit naik 11,86 persen
4. Thailand 5.695 unit turun 25,21 persen
5. Meksiko 4.993 unit naik 19,25 persen
6. Emirat Arab 2.251 unit naik 0,49 persen
7. Peru 2.145 unit naik 41,49 persen
8. Kuwait 1.779 unit naik 103,08 persen
9. Oman 1.612 unit naik 2,81 persen
10. Mesir 1.020 unit naik 1.336,62 persen
11. Myanmar 914 unit naik 213,01 persen
12. Malaysia 736 unit naik 12,02 persen
13. Brunei Darussalam 648 unit naik 65,73 persen
ADVERTISEMENT
14. Qatar 615 unit naik 64,88 persen
15. Kamboja 316 unit naik 857,58 persen
Berjalannya layanan bongkar muat ekspor dan impor di tengah pandemi COVID-19, memperlihatkan masih adanya permintaan kendaraan secara global, terutama di sekitar Timur Tengah dan Amerika Latin.
Meskipun sejumlah negara memberlakukan lockdown atas aktivitas manusianya, tapi layanan bongkar muat kendaraan masih dapat berlangsung, dan masih ada sejumlah negara yang melakukan pengiriman kendaraan CBU .
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.