Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Catatan Test Drive Daihatsu Xenia 1.5L di Jalur Perbukitan Sibolga
26 Februari 2019 10:33 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
ADVERTISEMENT
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) resmi memasarkan varian Xenia baru 1.5L untuk pertama kalinya di Indonesia. Suka atau tidak, model ini bakal head-to-head dengan produk kompetitor di kelasnya, seperti Xpander, Ertiga, dan Mobilio.
ADVERTISEMENT
Ubahannya sendiri tak hanya sekadar tampang saja, tapi ada improvisasi di sektor kaki-kaki. Selain itu juga kenyaman kabin yang ditingkatkan, dengan menambah peredam.
Buat membuktikannya, Daihatsu Indonesia mengajak beberapa jurnalis otomotif termasuk kumparan, menggeber Xenia di jalanan Kota Sibolga, Sumatera Utara beberapa waktu lalu. Bagaimana performa dan efisiensi BBM-nya?
Posisi Mengemudi
Sebelum menceritakan soal handling dan urusan-urusan yang berhubungan dengan kaki-kaki, perbincangan soal Xenia baru ini kita mulai dari kesan pertama duduk di kursi pengemudi.
Buka pintu depan dan masuk ke dalam kabin, sentuhan pinggul dan punggung dengan kursi berbalut bahan fabric rasanya tak begitu istimewa, biasa saja selayaknya mobil di kelasnya, meskipun desain jok diperbarui.
Mencoba mencari posisi berkendara yang pas, kursi bisa disetel mendekat dan menjauh dari setir, juga sudut kemiringan sandaran punggung dapat disesuaikan (reclining).
Berbicara soal keergonomisan, tombol-tombol kontrol kendaraan mulai dari audio, AC, jendela, lampu sein dan lainnya mudah dijangkau, sehingga tak mengganggu saat berkendara.
ADVERTISEMENT
Ya memang, kesannya secara keseluruhan tak ubahnya seperti Xenia sebelumnya, Avanza atau Veloz. Hanya saja kali ini terasa lebih mewah sedikit, lantaran penyematan tombol AC sudah digital, head-unit 2DIN berlayar sentuh dan steering-switch baru.
Performa
Rampung utak-utik posisi duduk, mesin mobil mulai dinyalakan dengan memutar kunci kontak. Mesin 1.500 cc 2NR-VE DOHC Dual VVT-i yang juga disematkan pada Veloz dan Terios, siap untuk digeber.
Pada saat test drive, kumparan mendapat unit 1.5L bertransmisi otomatis konvensional alias belum CVT. Memindahkan posisi tuas transmisi ke posisi ‘D’, menurunkan rem parkir dan menginjak pedal gas, putaran mesin di awal tak begitu responsif.
Namun, bila ingin mendapatkan dorongan tenaga lebih besar, untuk menggerakkan mobil dari kondisi diam bisa tempatkan transmisi di posisi ‘2’. Di atas kertas, mesin 1.5L Xenia sanggup menyemburkan tenaga 104 PS atau 102,5 dk pada 6.000 rpm, dengan torsi 12,3 kg.m atau 136,31 Nm pada 4.200rpm.
ADVERTISEMENT
Pada tes kali ini, kondisi jalan tak memungkinkan untuk menginjak gas dalam-dalam, dan rata-rata kecepatan hanya di 50-60 km/jam saja. Sebab jalanan Kota Sibolga tak begitu lebar, dan cukup ramai kendaraan khususnya bentor.
Selain suasana kota, rombongan test drive digiring ke luar jalanan kota dan diajak melahap jalan perbukitan ke arah Desa Rampa, Tapanuli Tengah.
Berisi empat penghuni di dalam kabin, mesin Xenia 1.5L ini tak terasa ngos-ngosan melahap jalan dengan kontur berkelok, naik, dan turun . Sejauh ini, soal performanya tak ada masalah.
Handling
Nampaknya, pihak Daihatsu sengaja mencari medan jalan berliku naik dan turun, untuk pamer handling dan stabilitas Xenia terbaru, yang sudah ditingkatkan. Iya benar saja, ketika Xenia diajak bermanuver di jalan ekstrim perbukitan, bantingannya lebih asyik, body roll atau limbung sudah diminimalisir.
ADVERTISEMENT
Memang, Daihatsu Indonesia menyebut, ada pembenahan pada bodi reinforcement di bagian underbody. Racikan ulang juga dilakukan pada sektor kaki-kaki seperti suspensi, spring dan absorber depan, dan diseimbangkan dengan bagian belakang.
Namun, pengendalian mobil melalui lingkar kemudi terasa terlalu ringan atau enteng, sehingga feeling berkendara sedikit kurang greget. Informasi yang diberikan Daihatsu, sistem kemudi Xenia sudah EPS (Electronic Power Steering), yang otomatis pada saat kecepatan lambat setir ada di level ringan, sementara pas melaju cepat akan menyesuaikan menjadi lebih keras.
Kekedapan
Sejak pertama masuk dan menutup pintu-pintu mobil juga kacanya, suara mengganggu dari luar mobil termasuk yang berasal dari ruang mesin, tak begitu terdengar di dalam kabin.
Begitu juga pada saat mobil melaju, suara gesekan roda dengan aspal bisa direduksi. Ini membuat kenyamanan di dalam kabin semakin baik.
ADVERTISEMENT
Pihak Daihatsu Indonesia menyebut, mereka melakukan penambahan peredam di bagian firewall yang menuju ruang mesin. Selain itu, ada juga di lantai bawah ditambahkan peredam.
Konsumsi BBM
Menempuh perjalanan berkeliling kota Sibolga sepanjang 156,9 kilometer, rata-rata konsumsi BBM yang tertera di Multi Information Display (MID), di angka 11,2 km/liter.
Gaya berkendaranya sendiri standar, gas dan rem seenaknya, dengan penghuni kabin ada empat orang. Mungkin bila cara berkendarannya bisa lebih apik, konsumsi BBM bisa lebih irit lagi. Menarik.
Jadi, buat yang berminat untuk membeli Xenia , sebaiknya melakukan test drive terlebih dahulu supaya lebih yakin, selamat mencoba.