Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Siapa bilang kalau mau bikin motor kustom bergaya Cafe Racer bahannya harus dari motor laki? Nyatanya di tangan Fiqhi Wahyu Pramana, Honda PCX yang notabene spesies matik juga bisa disulap jadi motor bergaya balap era 60-an.
ADVERTISEMENT
Ya, karya Fiqhi tersebut merupakan satu dari tiga karya modifikasi unggulan, besutan Honda Dream Ride Project edisi 2019.
"Yang jadi dasar dari proyek PCX Cafe Racer ini saya mau out of the box. Saya ingin ubah image PCX yang elegan jadi sporty klasik, bukan cuma modifikasi umum yang kita lihat sehari-hari," jelas Fiqhi kepada kumparan, Selasa (17/9).
Fiqhi bersama rekan-rekannya dari Ambon Custom Surabaya tidak sendiri ketika meracik PCX, untuk dikustom menjadi Cafe Racer. Ada Komang Gede Sentana Putra dari Kedux Garage, yang jadi mentor Fiqhi selama pembuatannya.
Selain itu, karena modifikasinya tidak sembarang, hadir pula Masayuki Sugihara dari Luck Motorcycle, yang bermarkas di Jepang, kemudian Daisuke Kuriki yang merupakan tim Honda Motorcycle R&D Center. Keduanya jadi mentor dari prinsipal supaya rombakannya tertata.
ADVERTISEMENT
Jelas Fiqhi, ada batasan kustomisasi yang tidak boleh dilakukan builder, utamanya tetap menggunakan rangka bawaan. Sisanya seperti kaki-kaki, body, lampu, maupun knalpot sah-sah saja pakai komponen aftermarket atau buatan tangan.
"Tidak boleh mengubah sub-frame, cuma boleh potong sasis bagian tengah sampai belakang. Tengah ke depan harus standar karena mungkin ada pertimbangan khusus soal safety," tambah Fiqhi.
Sementara itu, proses merangkai body-nya jadi tantangan sendiri bagi Fiqhi. Sebab, tak mudah membuat body sedemikian rupa, untuk dipasangkan pada rangka double cradle milik Honda PCX . Apalagi penjurian dari Astra Honda Motor (AHM) terbilang ketat soal detail maupun presisinya.
"Enggak mungkin Cafe Racer itu punya body yang lebar, makanya saya ubah sasis belakangnya, setelah dipotong, terus dipanaskan lalu sedikit tekuk ke dalam, kemudian dilanjut penyempurnaan sasisnya," kata Fiqhi.
Apalagi buat membentuk Cafe Racer, ada beberapa pakem yang harus dipenuhi Fiqhi, seperti harus membuat posisi riding membungkuk, rumah batok lampu atau windshield yang melengkung seperti peluru, juga bagian buritannya yang lazim disebut buntut tawon.
ADVERTISEMENT
"Jadi menurut Kuriki belum bisa dikatakan Cafe Racer, ketika cuma mengubah ekor belakangnya saja yang mirip tawon itu," jelas Fiqhi yang juga jadi jawara Honda Modif Contest 2018 kategori National Champion Matic & Cub.
Secara keseluruhan, unsur matiknya memang tidak berubah. Buktinya, tidak ada tonjolan tangki bensin yang umumnya ada di tengah. Pun dari segi visualnya juga tampak lebih ramping nan sederhana, tapi berkesan lebih berisi berkat pemakaian ban gambotnya.
Perlu waktu sekitar 3 bulan buat Fiqhi untuk merampungkan proyek, dengan dana yang dihabiskan mencapai Rp 40 juta. Keduanya sesuai dengan batasan persyaratan yang ditetapkan AHM.
"Motor ini jadi prototipe pertama Honda yang sanggup ubah motor matik jadi Cafe Racer ," tuntas Fiqhi.
ADVERTISEMENT
Bagaimana, tertarik dengan karyanya yang satu ini?
Data modifikasi Honda PCX jadi Cafe Racer