Cerita Isuzu Panther, Jakarta-Bali Cuma Habis Rp 44 Ribu

11 Februari 2021 17:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampilan depan Isuzu Panther Foto: Bangkit Jaya Putra
zoom-in-whitePerbesar
Tampilan depan Isuzu Panther Foto: Bangkit Jaya Putra
ADVERTISEMENT
Perjalanan 30 tahun Isuzu Panther di Indonesia resmi berakhir pada 10 Februari 2021. Pengumuman penghentian produksi dan penjualan Panther, disampaikan langsung oleh General Manager Marketing Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Attias Asril, pada acara virtual Isuzu Media Gathering 2021, Rabu (10/2).
ADVERTISEMENT
Penghentian produksi dan penjualan Isuzu Panther bukan tanpa alasan. Faktor mesin Dieselnya yang dinilai sudah terlalu lawas dan tidak memenuhi standar emisi Euro 4, serta terus menurunnya penjualan, jadi alasan utamanya.

Isuzu Panther Generasi Pertama

Isuzu Panther Foto: dok. Istimewa
Pertama kali meluncur pada 1991, Isuzu Panther kala itu dihadirkan untuk menjadi pesaing dari Toyota Kijang yang telah eksis terlebih dahulu.
“Panther itu dibuat oleh Astra untuk menjadi saingan dari Toyota Kijang. Karena saat itu, om William (William Soeryadjaya) selaku pendiri Astra melihat tidak baik kalau dimonopoli. Supaya ada persaingan dan masing-masing bisa terus terpacu untuk maju, maka diputuskanlah untuk menghadirkan Isuzu Panther,” ujar Marketing Communication Department Head PT IAMI, Puti Annisa Moeloek, kepada kumparan, Kamis (11/2).
ADVERTISEMENT
Dipilihnya merek Isuzu untuk melahirkan pesaing Toyota Kijang, didasari atas reputasi dan kesuksesan merek Isuzu di pasar global. “Nah dilihatlah Isuzu memiliki reputasi yang sangat baik sebagai produsen mesin Diesel yang bagus di dunia. Akhirnya dengan hasil kerja para designer Astra, lahirlah Isuzu Panther ini,” sambung Puti Annisa.
Sayangnya, Puti Annisa belum mengetahui pasti dasar pemilihan nama Panther sebagai nama dari mobil MPV Diesel ini. Pada awal kemunculannya di 1991, Panther tidak langsung hadir sebagai mobil penumpang melainkan mobil pikap.
Kala itu, Isuzu yang bernama PT Pantja Motor bekerja sama dengan beberapa perusahaan karoseri, mengubah Panther pikap menjadi minibus. Dengan kode bodi TBR52, Panther generasi pertama hadir dengan menggendong mesin Diesel berkode C223 4 silinder indirect injection berkapasitas 2.3 liter SOHC dan menghasilkan tenaga 72 dk.
ADVERTISEMENT
Pada generasi awal ini, Isuzu Panther punya 5 pilihan varian, pikap, Bravo, Sparta, Miyabi, dan Golden. Setiap varian itu tentu memiliki spesifikasi, tampilan, dan detail aksesori yang berbeda-beda.
Isuzu Panther Kotak Foto: dok. Wikimedia
Memasuki 1993, Isuzu memberikan ubahan minor yang sangat positif terhadap Panther. Ubahan itu, yakni pada penggunaan bodinya yang tanpa dempul atau Isuzu menyebutnya Total Assy Body. Pada masa penyegaran ini, Isuzu Panther juga telah dirakit langsung oleh anak perusahaan Astra, yaitu. Pulogadung Pawitra Laksana (PPL) dan tidak lagi melalui karoseri.
Ada 3 varian yang ditawarkan, pertama ada Hi-Grade yang merupakan varian teratas, lalu Royale atau Grand Deluxe, diikuti Total Assy atau Deluxe, dan terakhir varian standard.

Isuzu Panther Generasi Kedua

Setelah mencuri perhatian pada generasi pertamanya, Isuzu kembali mencoba peruntungannya dengan meluncurkan Panther generasi kedua pada 1996. Secara garis besar, tampilan Panther generasi kedua ini masih menyerupai generasi pertama.
ADVERTISEMENT
Hanya ada beberapa ubahan di bagian eksterior dan interior yang membuatnya jadi lebih segar. Selain itu, pada generasi ini juga mendapatkan mesin baru dengan teknologi yang lebih canggih.
Dibekali mesin berkode 4JA1, mesin Diesel itu memiliki spesifikasi direct injection 4 silinder SOHC berkapasitas 2.5 liter. Tenaga yang dihasilkannya mencapai 89 dk pada 4.200 rpm dan torsi 172 Nm pada 2.000 rpm.
Isuzu Panther. Foto: dok. Isuzu

Jakarta-Bali Rp 44 Ribu

Di generasi keduanya ini, Panther memiliki kode bodi TBR54 dan ditawarkan dalam 5 varian. New Hi-Grade, New Royale, Grand Royale, Royale, Deluxe, Standard, Hi Sporty, dan Sporty.
Pada kemunculan generasi keduanya ini, Isuzu juga sempat membuat acara test drive bertajuk Laga Pantura 1 dengan perjalanan dari Jakarta menuju Bali sejauh 1.156 kilometer.
ADVERTISEMENT
“Zaman dulu itu kalau saya tidak salah kan harga solar 550 rupiah ya per liternya. Nah itu hasil test drive-nya, konsumsi BBM Panther berhasil dapat 1 liter untuk 31 kilometer. Pokoknya kalau saya tidak ingat, kurang lebih itu konsumsi BBM-nya habis sekitar Rp 45 ribu,” beber Puti Annisa
Lebih lanjut, kata Puti Annisa, hasil itu juga yang menjadi inspirasi pada salah satu iklan Panther yang cukup fenomenal. Ya, dalam iklan itu disebutkan bahwa dengan menggunakan Isuzu Panther untuk perjalanan dari Jakarta menuju Bali hanya menghabiskan biaya Rp 44 ribu.
Pada generasi kedua ini juga bisa dibilang merupakan generasi tersukses dari Isuzu Panther. Tidak hanya di Indonesia, pada generasi ini pula Panther mulai diekspor ke beberapa negara lain.
ADVERTISEMENT
“Jadi di tahun 1997, Isuzu Panther itu pertama kalinya mulai diekspor secara CKD ke Filipina dan Taiwan,” beber Puti Annisa.
Berkat kesuksesan itu, tak heran bila pada kurun waktu tersebut, Panther hampir menguasai sebagian besar pasar mobil penumpang bermesin Diesel di Indonesia. Hal itu pula yang membuat Isuzu memiliki julukan sebagai Rajanya Diesel.

Isuzu Panther generasi ketiga

Tidak puas sampai di situ, seiring berjalannya waktu, Isuzu kembali memperkenalkan generasi teranyar dari Panther di tahun 2000. Ini juga sebagai respons dari Isuzu atas ramainya ubahan tampilan yang dilakukan para pesaing Panther.
Sama seperti para rivalnya, yaitu Toyota Kijang yang punya julukan Kijang Kapsul di generasi terbarunya, Isuzu Panther generasi ketiga juga turut memiliki julukan Isuzu Panther kapsul.
Isuzu Panther Kapsul Foto: dok. Wikimedia
Penamaan kapsul itu sendiri dikarenakan bentuk bodinya yang lebih membulat seperti kapsul dan tidak lagi mengotak. Tampilan depannya pun jauh lebih segar dan modern. Demikian juga pada bagian dalamnya yang lebih menarik dan mewah.
ADVERTISEMENT
Ada dua pilihan mesin yang ditawarkan, Diesel 4 silinder Direct Injection berkapasitas 2.5 liter dan Turbo Diesel 4 silinder Direct Injection 2.5 liter.
Menyoal variannya, pada generasi ini ada 9 pilihan. Dimulai dari varian LM, LS, dan LV yang muncul pada 2000 hingga 2002, lalu diikuti dengan Smart, Adventure, Black Panther, LS Turbo, Touring, dan Grand Touring yang hadir pada 2002.
Pada Panther generasi kedua ini, Astra Isuzu juga kembali mengadakan acara test drive bertajuk Laga Pantura II di tahun 2002. Menempuh perjalanan dari Jakarta hingga , Isuzu Panther kapsul berhasil memecahkan rekor konsumsi bahan bakar pada Laga Pantura I.
“Hasilnya di Laga Pantura II ini, Isuzu Panther berhasil mencatatkan konsumsi bahan bakar 1 liter 33,87 kilometer,” terang Puti Annisa.
Mesin Diesel Isuzu Panther Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Sama seperti generasi pendahulunya, pada generasi ketiga ini, Isuzu juga kembali melakukan ekspor secara CKD terhadap Panther. Hanya saja, ekspor yang dilakukan mulai tahun 2003 ke pasar India itu, hadir dalam wujud rebadge Chevrolet Tavera.
ADVERTISEMENT
Di tahun yang sama pula, yaitu 2003, Astra Isuzu juga menggelar acara Laga Wisata Jakarta. Hasilnya, sebanyak 863 pengguna Isuzu Panther di Jabodetabek, berhasil meramaikan acara tersebut.

Isuzu Panther Generasi Keempat

Melanjutkan kesuksesan Isuzu Panther generasi ketiga, Isuzu kembali memperkenalkan generasi keempat dari Panther pada 2005. Beberapa ubahan di bagian eksterior dan interior diberikan Isuzu pada Panther.
Hasilnya, mobil yang dikenal sangat tangguh ini pun berhasil tampil lebih modern, mewah dan tetap gagah. Beberapa ubahan di bagian eksterior antara lain pada bagian bumper, grille, lampu depan dan belakang, lampu kabut, serta velg.
Isuzu Panther Kapsul Foto: dok. Wikimedia
Sementara di bagian dalam, ubahannya lebih minim, hanya pada bentuk roda kemudi dan sedikit sentuhan di bagian dasbor. Adapun mesin yang diusung pada generasi ini tidak mengalami ubahan dan tetap mengusung mesin yang sama seperti sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Pada generasi ini, Isuzu Panther juga mendapatkan tambahan varian baru, yaitu LV Adventure. Sayangnya, umur vadari varian ini tidaklah panjang dan harus dihentikan pada 2013.
Masih di tahun yang sama, yaitu 2005, Isuzu juga kembali melakukan ekspor CKD ke Vietnam. Berikutnya pada tahun 2006, Astra Isuzu mengadakan acara Laga Wisata untuk yang kedua kalinya.
Kota Surabaya pun dipilih pada laga Wisata kali ini. Hasilnya, 1.022 unit Panther pun tumpah ruah di kota Pahlawan itu. Setelah itu, Isuzu juga tercatat 2 kali melakukan ubahan minor pada Panther, yaitu di tahun 2009 dan 2013.
Tampilan depan Isuzu Panther Foto: Bangkit Jaya Putra
Sayangnya, berbagai upaya penyegaran yang dilakukan Isuzu itu tidak membuat penjualan Panther kembali ke masa jayanya. Gempuran berbagai model baru yang punya tampilan jauh lebih modern dengan ragam fitur berlimpah, membuat Panther tak berdaya.
ADVERTISEMENT
Apalagi, adanya regulasi standar emisi Euro4 pada mesin Diesel di Indonesia, membuat masa depan Panther di Tanah Air menjadi harus berakhir. Astra Isuzu pun akhirnya secara resmi menghentikan penjualan Panther pada 10 Februari 2021.
“Desember 2020 menjadi masa akhir produksi dan penjualan Isuzu Panther di Indonesia,” tutur Puti Annisa.
Selama 3 dekade eksis merajai di Indonesia, Isuzu Panther berhasil membukukan penjualan sebanyak 433.117 unit. Dengan torehan penjualannya itu dan segala kisah manis yang pernah dihadirkan Isuzu Panther di Tanah Air, sangat layak rasanya bila mobil ini disebut sebagai salah satu mobil legendaris di Indonesia. Terima kasih Isuzu Panther.
***