Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Cerita Kami Menjajal SUV 7-Penumpang Termurah Mercedes-Benz GLB 200
6 Juli 2021 10:28 WIB
·
waktu baca 5 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:49 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berbalut tampilan yang premium, ragam fitur unggulan, serta kenyamanan berkendara khas mobil premium Eropa, banderolnya cuma, Rp 955 juta off the road.
Nah buat yang tertarik, tak ada salahnya menyimak ulasan kami lewat artikel test drive di bawah ini.
Eksteriornya
Sebelum membahas lebih jauh mengenai posisi mengemudi, rasa berkendara, akselerasi, akomodasi, dan lainnya, saya ingin sedikit menggambarkan seperti apa mewahnya tampilan eksterior dan interior dari GLB 200.
Memiliki dimensi panjang 4.634 mm, lebar 2.020 mm, dan tinggi 1.663 mm, membuat mobil ini tidak hanya cocok untuk bepergian ke luar kota namun juga untuk pemakaian dalam kota.
Ya, dengan dimensinya yang sedikit lebih kecil dibandingkan varian GLC atau GLE, membuat mobil ini memang cukup asik untuk dikendarai sendiri. Meskipun memiliki bodi yang tidak terlalu besar, mobil ini tetap menonjolkan kesan mewah pada bagian eksteriornya.
ADVERTISEMENT
Apalagi, hadirnya emblem besar Mercedes-Benz pada bagian grille, juga menambah kesan gagah dari mobil ini. Hal lain yang turut membuat tampilan luar dari mobil ini menjadi semakin menarik, tentu adalah penggunaan warna biru yang terlihat sangat serasi.
Sama seperti tampilan eksteriornya, kesan mewah sangat jelas terasa pada bagian dalam mobil ini. Hadirnya layar besar MBUX pada bagian dasbor yang berpadu dengan aksen krom dan kulit hitam, semakin menambah kesan eksklusif pada mobil ini.
Akomodasi
Selain punya tampilan interior yang mewah, mobil ini juga memiliki akomodasi yang memadai. Duduk di baris kedua mobil ini terasa cukup lapang, dengan adanya pengaturan kursi secara reclining dan maju mundur, penumpang dapat dengan mudah mengatur posisi duduknya.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk posisi duduk di baris ketiga, sangat disarankan untuk diisi oleh anak kecil atau orang yang memiliki tinggi badan di bawah 170 cm. Sebab bila di atas tinggi badan itu, tentu saja posisi duduknya tidak akan nyaman.
Sayangnya, adanya jok di baris ketiga, membuat kapasitas bagasi dari mobil ini jadi sangat terbatas. Berdasarkan percobaan yang saya lakukan, dengan posisi jok baris ketiga terbuka, kapasitas bagasi hanya mampu menampung koper berukuran kecil atau tas gendong.
Sementara apabila Anda membutuhkan kapasitas bagasi yang lebih besar, konsekuensinya jok baris ketiga harus dilipat rata lantai. Adapun untuk pelipatan jok baris ketiga, hanya dapat dilipat secara manual dengan pelipatan 50:50.
Berbeda dengan jok baris kedua yang dapat dilipat secara otomatis dengan pelipatan 40:20:40.
ADVERTISEMENT
Tak ketinggalan, untuk urusan cup holder, mobil ini juga memiliki cup holder yang sangat banyak. Secara keseluruhan, mobil ini memiliki 10 cup holder yang tersebar 4 di bagian depan, 4 di baris kedua, dan 2 di baris ketiga.
Fitur-fitur
Selain dimanjakan dengan akomodasi yang memadai, duduk di dalam mobil ini, penumpang juga akan dimanjakan dengan berbagai fitur penunjang kenyamanan.
Mulai dari kursi pijat pada 2 jok di baris depan, head unit canggih dari MBUX dengan perintah suara "Hey Mercedes”, hingga ambient light dengan 64 pilihan warna. Sayangnya, berbeda dengan GLC, GLE, dan GLS, pada GLB 200 ini tidak dibekali dengan fitur panoramic sunroof.
Tak hanya itu, untuk urusan fitur keselamatan, mobil ini juga dilengkapi dengan berbagai fitur keselamatan canggih, mulai dari Airbags, ABS+EBD, Blind Spot Assist, Forward Collision Assist, Vehicle Stability Assist, Hill Start Assist, Sensor Parkir, hingga Kamera Parkir.
ADVERTISEMENT
Posisi Mengemudi
Untuk urusan posisi mengemudi, mobil ini memiliki posisi mengemudi yang sangat baik. Adanya pengaturan kursi secara elektrik membuat pengemudi menjadi sangat mudah dalam mengatur posisi duduk.
Sayangnya, untuk pengaturan setirnya, memang masih manual namun sudah dapat diatur secara tilt dan teleskopik. Secara keseluruhan, posisi mengemudi dari mobil ini cukup commanding dan ergonomis.
Pengemudi dapat dengan mudah mengatur segala pengaturan yang ada di setir, dasbor, dan konsol tengah. Lalu untuk urusan visibilitas juga terbilang baik, pengemudi dapat dengan mudah melihat ke arah depan, samping, dan belakang.
Rasa Berkendara
Salah satu hal yang sangat saya sukai selama mengemudikan mobil ini, yakni rasa berkendaranya yang sangat baik. Dengan dimensinya yang tidak terlalu besar, membuat mobil ini sangat asik untuk diajak bermanuver di kepadatan lalu lintas Ibu Kota.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, saat melalui jalan-jalan sempit atau parkir, mobil ini juga jauh lebih mudah dikendalikan. Hanya saja, dengan dimensinya yang tak terlalu besar dan lebar, membuat handling dari mobil ini terasa lebih limbung saat kecepatan tinggi.
Ini sangat saya rasakan manakala memacu mobil dengan kecepatan di atas 100 kilometer per jam. Saat melaju dengan kecepatan tersebut, terasa mobil cukup mudah bergeser, hal ini terasa sedikit membaik saat mobil diisi dengan kapasitas penumpang penuh.
Lalu untuk urusan bantingan suspensinya, juga sudah cukup baik. Meskipun memang saat melaju di jalan tol bergelombang dengan kecepatan di atas 80 km/jam, bantingan suspensi itu menjadi terasa sedikit keras.
Akselerasi
Ketika melihat spesifikasi mesin dari mobil ini, mungkin Anda akan merasa kaget, sebab dengan dimensi bodi yang dimilikinya, mobil ini hanya menggendong mesin bensin 4-silinder berkubikasi 1.322 cc.
ADVERTISEMENT
Meski memiliki kubikasi mesin yang kecil, tenaga dan torsi yang dihasilkan mobil ini tak bisa dipandang sebelah mata. Tersematnya induksi paksa turbocharger, sukses meningkatkan tenaga dan torsi mobil ini menjadi 163 dk dan torsi 250 Nm.
Dengan tenaga dan torsi yang dimilikinya itu, sudah lebih dari cukup untuk membuat mobil ini melaju dengan sangat mudah. Terasa saat melaju di jalan tol, mobil ini dapat dengan mudah berakselerasi dengan sangat cepat.
Apalagi, tersematnya pilihan modus berkendara Sport pada mobil ini juga membuat akselerasi dari mobil ini menjadi lebih maksimal. Secara keseluruhan, bagi Anda yang sebelumnya tidak mengetahui spesifikasi mesin dari mobil ini dan langsung mengemudikannya, mungkin akan terasa kaget dan tidak menyangka kalau mobil ini hanya menggendong mesin 1.300 cc.
Konsumsi BBM
Nah bagi Anda yang penasaran dengan konsumsi bahan bakar mobil ini, berdasarkan pengujian yang saya lakukan dengan kombinasi rute tol dan rute non tol di dalam kota, mobil ini mampu mencatatkan konsumsi bahan bakar 7,5 liter per 100 kilometer atau 13,3 kilometer per liter.
ADVERTISEMENT
Hasil konsumsi bahan bakar itu mengacu pada gaya berkendara normal dengan situasi lalu lintas cukup ramai. Artinya, saya mengkombinasikan dengan kecepatan tinggi dan kecepatan rendah.
Kesimpulan
ADVERTISEMENT
Setelah melakukan pengujian selama kurang lebih satu minggu, dapat saya simpulkan mobil ini sangat layak masuk daftar pilihan bagi Anda yang sedang mencari mobil SUV premium berkapasitas 7 penumpang dengan harga di bawah Rp 1 miliar.
Ya dengan harganya yang hanya Rp 955 juta, mobil ini tidak hanya sekadar menawarkan sebuah medium SUV 7-penumpang, namun juga menawarkan kemewahan serta identitas dari sebuah mobil bermerek Mercedes-Benz.
***